[caption id="attachment_331195" align="aligncenter" width="440" caption="foto : duta pelajar Australia/ft.Minister for foreign affair and trade.gov.au"][/caption]
Indonesia Menjadi Pilihan Utama Mahasiswa Australia dalam New Colombo Plan
Menteri Luar Negeri Australia,Yulie Bishop, mengatakan bahwa tahun 2014 ini Pemerintah Australia akan menerapkan program New Colombo Plan.
Colombo plan ini sesungguhnya sudah lama diterapkan oleh Pemerintah Australia, yakni memberikan kesempatan kepada ribuan mahasiswa dari Asia Pasific untuk dapat melanjutkan studinya di negeri Kanguru ini. Namun atas inisiatif Yulie Bishop,yang adalah mantan Pengacara dan kini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Australia, akan segera menerapkan “the New Colombo Plan”
Maksudnya, kalau dulu ribuan mahasiswa Asia Pasific berbondong bondong berkunjung ke Australia untuk menimba ilmu, kinijustru Pemerintah Australia akan mensponsori mahasiswa yang dinilai rajin dan cerdas,serta memenuhi kriteria, untuk diberikan kesempatan belajar kebeberapa negara di Asia. Antara lain : Indonesia, Singapura, Jepang dan Hong Kong. Sementara itu , Colombo Plan,yang sudah berlangsung lama,tetap akan berjalan sebagaimana biasanya.
Uji Coba
Namun sebagai uji coba pada akhir tahun ajaran 2014, ini akan diawali dengan mengunjungi beberapa negara saja terlebih dulu. Dan bila ini berjalan sukses, pengiriman mahasiswa akan dikembangkan kebanyak negara lainnya, termasuk China, Korea dan Malaysia.
Ternyata angka yang memilih negara tujuan Indonesia adalah yang paling banyak dan mencapai hampir dari 50 persen.. Suatu hal yang tentunya patut menjadikan kita berbesar hati. Hal ini menunjukkan bahwa warga Australia,khususnya keluarga mahasiswa, sama sekali tidak terpengaruh oleh gonjang ganjing, hubungan antara pemerintah Australia dengan Pemerintah Indonesia. Yang sempat memanas ,sehubungan dengan isu sadap menyadap.
Hal ini sekaligus menjadi bukti,bahwa bagi warga Australia, urusan antar pemerintah, mereka anggap bukan urusan mereka. Memang lain padang ,lain belalangnya..Lain bangsa ,lain pula dalam cara menyikapi suatu peristiwa.
Tujuan New Colombo Plan
Masih menyambung tujuan dari Colombo Plan yang lama, maka New Colombo Plan ini juga akan memanfaatkan jalur ini,guna memperkuat hubungan bilateral antara Australia dengan negara lainnya,termasuk Indonesia.
Priode Pertama 40 mahasiswa
Priode Pertama akan diprioritaskan bagi 40 mahasiswa Australia yang mendapatkan scholarships khusus untuk New Colombo Plan ini. Diharapkan agar kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh mereka untuk tinggal dan belajar ,serta mendapatkan pengalaman kerja di negara tujuan.
Lebih jauh Menteri Luar Negeri Julie Bishop yang dikenal ramah ini, mengatakan bahwa melalui penerapan scholarship dalam New Colombo Plan ini, para mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan peluang ini, mempelajari budaya bangsa lain dan sekaligus menguasai bahasa dari negara dimana mereka ditempatkan. Dalam sambutannya, Julie Bishop mengatakan ,antara lain:
“This talented and adventurous group of students are wonderful ambassadors for the Australian Government’s New Colombo Plan and, once abroad, will be excellent student ambassadors for Australia”
Terjemahan bebas:” Para pelajar ini akan merupakan duta bagi Pemerintah Australia, melalui program New Colombo Plan ini dan sekali(mereka) keluar negeri, akan menjadi duta pelajar yang istimewa bagi Australia”
New Colombo Plan Scholarship Fellows for 2014:
- Emma Roberts is the inaugural Yudhoyono Fellow to Indonesia: an Australian National University (ANU) Asia-Pacific Studies and Law student, will study at Indonesia’s Gadjah Mada University and the Parahyangan Catholic University and undertake an internship.
- 3 mahasiwa yang lain,akan diberangkatkan dengan tujuan: Jepang /Hong Kong/Singapore
(sumber: minister for foreign affairs and trade.gov.au/abc radio Australia)
Catatan penulis;
Apakah langkah langkah pemerintah Australia ini ,mampu menjadi perekat hubungan yang sempat merenggang,tentunya terpulang dari kebijakan kedua negara untuk menyikapi New Colombo Plan ini. Mengingat hingga saat ini, ada puluhan ribu warga Indonesia yang juga belajar di berbagai Universitas di negeri Kanguru ini. Baik yang mendapatkan scholarship,maupun yang datang dengan biaya sendiri.Hubungan baik antara kedua pemerintah, sudah pasti akan membawa dampak positif bagi pelajar/mahasiswa kedua belah pihak
Mount Saint Thomas, 28 Juni. 2014
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H