[caption id="attachment_334019" align="aligncenter" width="560" caption="Darling Harbour yang memukau/ft.tjiptadinata Effendi"][/caption]
Darling Harbour Yang Memukau
Pagi ini saya dan istri, berserta adik ipar dan suaminya ,asal Italia , meluncur di jalan raya kota wisata Wollongong ,dengan tujuan Darling Harbour.Mereka keduanya baru kemarin tiba, khusus untuk mengunjungi kami, karena sudah sangat lama tidak ketemu. Ditangan Margaretha, ada sebuah post card ,yang bergambar :”darling harbour” . Mereka berdua sangat ingin menyaksikan dari dekat, Darling Harbour, yang selama ini hanya dapat dilihat dari gambar di kalender atau post card.
Saya mengendarai sedan kecil kami, Toyota Yarris dengan santai. Sambil bercerita danbernostalgia tentang perjalanan hidup masing masing,perjalanan ini memberikan manfaat ganda bagi kami berempat. Disamping menikmati perjalanan ,sekaligus dapat kesempatan untuk saling melepas kangen, karena sudah lama tidak ketemu. Kisah kisah nostalgia ini, terkadang diselingi dengan ketawa lepas, karena ipar kami Sandro, asal Italia,sama sekali tidak bisa berbahasa Inggeris. Sedangkan bahasa Indonesia yang dikuasainya ,hanya 3 kalimat, yakni:” Selamat pagi, Saya lapar dan terima kasih” Jad setiap kali bercerita, harus diterjemahkan oleh istrinya Margaretha,yang notabene adalah adik dari bu Lina.
[caption id="attachment_334020" align="aligncenter" width="560" caption="Paddy"]
Paddy’s Market Sebagai Stop Over
Perjalanan kami arahkan ke Paddy’s Market, yang berjarak tempuh ,sekitar1 jam dan 30 menit, dari kediaman putri kami di Mount Saint Thomas. Kami memilih untuk parkir di parkiran Paddy’s Market, karena dari sini ,kami hanya melangkah beberapa puluh meter untuk mencapai Tram Stop.
Lingkungan Paddy's Market, adalah merupakan China Town di daerah New South Wales. Dari mulai restaurant yang berjejer mengelilingi gedung ini, masih ada di lantai 3 Food Court, yang menjadi sumber wisata kuliner di kota Sydney ini. Sedangkan bagi yang senang shopping, ada beragam jenis souvenir dan kebutuhan lainnya yang bisa diperoleh dilantai dasar, dengan harga yang relatif lebih murah, dibandingkan dengan harga di tempat lain.
[caption id="attachment_334023" align="alignleft" width="640" caption="ft.doc.pri"]
Perjalanan dengan Tram ini ,menuju ke Darling Harbour ,hanya memakan waktu kurang dari 10 menit. Setibanya di perhentian Tram, kami berjalan kaki menyeberangi jalandan dalam 5 menit ,sudah berhadapan dengan Darling Harbour.Pertama tama, mata kami tertuju pada patung yang terpajang disanadan tentunya kesempatan ini tidak kami lewatkan begitu saja, tanpa jepret sana dan jepret sini.
[caption id="attachment_334021" align="aligncenter" width="560" caption="berpose di depan patung Celebriting Immigran /ft.doc,pri"]
Patung Perunggu untuk Imigran
Patung ini didirikan untuk menghormati semua orang yang telah bermigrasi ke Australia .Mengingat tempo doeloe, penduduk benua Australia, sangat jarang. Kedatangan para imigran dari lebih 200 negara, menghadirkan rasa lega, tidak hanya bagi kaum pendatang, tetapi juga bagi pemerintah negeri ini.
Jutaan orang di dunia, memilih untuk melintasi samudra ,untuk bisa hidup di negeri ini. Berdasarkan catatan resmi dari pemerintah Australia,hampir seperempat dari jumlah penduduk Australia saat ini, adalah orang orang yang orang tua mereka lahir diluar negeri. Oleh karena itu tidak salah bila Australia merupakannegara yang multicultural.karena terdiri dari beragam suku bangsa di dunia. Termasuk bahasa dan budayanya,sehingga boleh dikatakan Australia adalah salah satu negara yang memiliki toleransi terbesar di dunia ,dalam hal hidup berdampingan dengan damai dengan beragam suku bangsa di dunia. Semboyan mereka:” Living in harmony” bukanlah sebuah slogan diatas kertas,melainkan benar benar diaplkasikan dalam kehidupan nyata.
Darling Harbour Yang Memukau
Melangkahkan kakidan semakin mendekat ke Darling Harbour ini, sungguh terasa sangat memukau. Kendatipada musim dingin ini, langit lebih cepat menjadi redup bila dibandingkan dengan musim panas,namun sama sekali tidak mengurangi pesona yang ditampilkannya.
Kapal kapal pesiar kecil ,yang berjejer secara teratur, dari kejauhan tampak seperti mainan anak anak yang tersusun secara apik. Sementara itu se sekali burung laut ,melayang dan menukik ,sambil mengeluarkan pekikan halus, disamping desir angin yang bertiup cukup kencang, seakan melengkapi pesona Darling Harbour.
[caption id="attachment_334022" align="aligncenter" width="560" caption="gedung Paddy"]
Setelah puas menikmati keindahan yang memeluk Darling Harbour ini, kami mulai melangkahkan kaki,untuk kembali ke Tram Stop. Kata adik ipar saya, kalau dulu ,kami mengatakan:” Arriverderci Roma.maka sekarang giliran mereka yang mengatakan:” Arrivederci Darling Harbour”,katanya sambil ketawa . Dan kamipun melangkahkan kaki untuk bersiap siap menuju ke perhentian Tram , sambil masing masing membawa kenangan indah.
Darling Harbour, 17 Juli, 2014
Tjiptadinata Effendi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H