doc,pri. /truk khusus di disain untuk pengangkut sampah
doc.pri/Pengemudi truk, merangkap Pengendali tangan robot ,untuk mengangkat tong sampah
Menelusuri Cara Australia Atasi Masalah Sampah
Sudah cukup lama saya berniat untuk secara khusus menelusuri ,cara kerja Petugas Kebersihan kota Wollongong, dalam menangani masalah sampah. Namun pada waktu Petugas datang mengangkut sampah. Bertepatan saya sedang mengantarkan cucu cucu ke sekolah mereka. Sehingga niat ini tertunda untuk jangka waktu yang cukup lama
Jatah Setiap Rumah adalah 3 Tong sampah dengan tiga warna
Setiap rumah disediakan oleh Council, yakni Pemerintah Setempat, 3 Tong Sampah yang cukup besar ,dengan warna Hijau, Kuning dan Merah. Tong warna hijau ,khusus untuk sampah dari pohon dan daunan. Warna Kuning, khusus untuk botol dan kaleng ,serta kardus kardus. Sedangkan yang warna Merah, khusus untuk sampah dapur.
Penduduk disini sudah terbiasa untuk memilah sampah sejak dari dalam rumah, sehingga memudahkan mereka sewaktu memasukkan kedalam tong, sesuai jenis sampah.
Saya mengerti ,karena disini mereka sangat ketat menjaga , agar pada jam jam kerja, tidak digunakan untuk mengobro l atau menghabiskan waktu untuk hal hal yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan mereka.
Menurut Tony ia sudah bertugas selama 7 tahun dibidang pengangkutan sampah ini. tugasnya adalah seluruh daerah Mount Saint Thomas. Tapi setiap bulan,rute kegiatan mereka di ganti, agar tidak membosankan. Ketika saya tanyakan ,apakah pernah tempat sampah yang dibiarkan sepanjang hari dan malam diluar pekarangan penduduk tidak ada yang hilang.? Kening Tony agak mengkerut. Mungkin heran koq sepertinya apa yang saya tanyakan adalah sebuah pertanyaan bodoh.
Katanya, kalau orang mau mencuri, mereka lebih baik mencuri mobil yang sepanjang malam diparkir dipinggir jalan. Nah ,kalau mobil saya aman, apalagi hanya tempat sampah ",katanya tertawa lepas.. Wajah saya agak panas ,merasa pertanyaan saya tidak seharusnya saya tanyakan .
Kendaraan khusus untuk mengangkut sampah ini memang sengaja didisain, agar cukup Pengemudi, sekaligus sebagai pekerja kebersihan, tanpa memerlukan tenaga lainnya. Karena sudah digantikan oleh tangan robot, yang bisa dikendalikan lewat perangkat yang terpasang di samping pengemudi. Membuka "rahangnya" ,menjepit tong sampah dan menuangkan isinya kedalam baik. Kemudian mengembalikan tong yang sudah kosong ,ketempat semula. Sampah yang sudah dituangkan kedalam bak truk ,tidak akan berserakkan,karena bak sampah nya sudah di disain khusus
Tiba tiba Tony mengatakan: " Okay ,Sorry mate. Time is over" . But anyway ,are you a Journalist?"Saya jawab tidak . Saya bukan wartawan, hanya ingin menulis di blog Kompasiana. "
"Okay,who ever you are , I appreciated it. Bye and have a nice day" .Saya menjauh ,sambil melambaikan tangan dan bunyi deru truk ,mengiriingi lajunya di jalan raya The Avenue.
Proses tidak lebih dari 3 Menit
Proses dari truk berhenti, mengambil tong sampah .menuangkan isinya kedalam bak truk dan kemudian mengembalikan lagi tong sampah ke tempat semula. tidak lebih dari 3 menit. Tidak ada sampah yang berserakan ,karena Pengemudi ,kelihatan sudah sangat piawai dalam mengoperasikan kendaraan khusus pengangkut sampah otomatis dan bertangan robot ini.
Catatan Penulis
Di sini memang belum pernah saya melihat tumpukkan sampah dipinggiran jalan ,apalagi dipinggir sungai. Baik sampah yang berasal dari tanaman, apalagi sampah dapur, Karena setiap penduduk sudah memahami benar , bahwa tugas kebersihan adalah tugas bersama. Sedangkan tugas Petugas Kebersihan kota , bukan mengumpulin sampah, melainkan hanya mengangkut sampah dari masing masing tong dan kemudian dibawa ke tempat pembuangan sampah.
Mungkin Indonesia, khususnya Jakarta ,bisa mencontoh cara Pemerintah kota disini, dalam cara mereka mengatasi masalah sampah.
Mount Saint Thomas, 15 Agustus . 2014
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H