Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Mengikuti Kegiatan Penduduk Senior di NSW

17 Agustus 2014   18:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:19 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wah, saya jauh jauh datang ke Indonesia, mau melihat pemandangan alamnya ,yang kata orang sangat indah. Kalau Cuma mau lihat kota seperti ini, kan cukup ke Sydney saja. Tidak usah buang ongkos banyak dan perjalanan yang begitu jauh."Saya suka yang alami" .kata Frank dengan nada agak kesal.

Temannya bilang:’ Okay,Frank I’ll bring all of you to stay in my village, the biggest Safari Park in the world”. Mendengar hal ini ,Frank dan istrinya, serta dua orang temannya, sangat senang.Teman Frank yang bernama Rudy, menelpon ,menghubungi temannya di :”village”. Sesaat kemudian wajah Rudy ceria. “ Okay, I’ll get the homestay, where you can stay and spend your holidays”

Menuju ke perumahan Tiga Raksa

Dari Bandara ke perumahan Tiga Raksa, memakan waktu lebih dari satu jam.Memasuki pintu gerbang perumahan Tiga Raksa, sudah menunggu seorang pengendara sepeda motor. Rupanya orang yang mau menyewakan rumahnya untuk dijadikan homestay.Ada 15 menit berkendara ,sampailah ke blok QQ.

Dan kendaraan berhenti.Tiba tiba tampak serombongan sapi berjalan santai ,bersama 2 ekor anaknya, rupanya satu keluarga. Sementara itu ada serombongan itik,yang juga melintas dijalur yang sama.Masih diramaikan lagi dengan rombongan kambing yang diiringi oleh gembalanya" Kisah Frank

“I like it” kata Frank ceria.It looks like a real Safari Park.”Ia segera turun, jepret sapi yang cantik dan lemah gemulai jalannya, sambil tidak lupa,sesekali melepaskan bomnya, ditengah perjalanannya. Ada barisan itik yang sambil berjalan melenggok ,mengeluarkan suara, yang menurut pendengaran siFrank menarik.

Pintu Home Stay dibuka dan surprise lagi. Ada beberapa ekor cecak lagi merayap di dinding. “wonderful “ kata Frank dan langsung cecak di foto dalam berbagai posisi, Tentu saja di cecak sangat bangga ,karena selama ini tidak ada yang peduli padanya. (di Australia tidak ada cecak dirumah, yang ada tokek di hutan dan disemak semak)

Sedang asyiknya Frank jepret sana. Jepret sini, tiba tiba dari pekarangan rumah yang kelihatan sengaja dibiarkan tampak alami atau pemiliknya tidak mau keluar uang untuk membersihkan pekarangannya ,tiba tiba seekor ular sepanjang satu meter mendesis dan menegakkan kepalanya.

Mungkin merasa ketenangannya dalam bermeditasi terusik. Maklum rumah ini, sudah 2 tahun ditinggal kosong oleh pemiliknya. Karena tidak ada yang mau menyewa,lantaran jauh masuk ke kampung dan sepi lagi.

Sembil terkagum kagum ,menyaksikan taman safari yang ada ditengah perumahan , Frank mengangkat kopernya dan berjalan menuju keruang tengah. Tiba tiba ada beberapa ekor tikus berjalan santai dan tidak takut sedikitpun pada tamu yang masuk . Lagi lagi Frank dan temannya berseru :’ Fantastic ..fantastic..”

“Wonderful.. it’s really a real Safari Park. I like it” .Kata Frank ,sambil tertawa lebar. “Lovely” . Hai Rudy, you right .this place is a real Safari” . I think Indonesia is the biggest Safari in the world”.Sambil bercerita, sesekali mata Frank melirik kearah saya.

[caption id="attachment_338484" align="alignleft" width="700" caption="Frank dan istri yang selalu ceria/ft,doc,pri"]

1408258555777726660
1408258555777726660
[/caption]

Frank Meledekkin Saya .....?

Wajah saya merah padam dengar kisah si Frank.Dalam hati saya mengerutu:” Nih si Bule lagi ledekkin saya atau lagi terkena virus Ebola, hingga mengingau??”

Tapi wajah Frank ,sama sekali tidak cengar cengir ,seperti layaknya orang yang lagi meledekin orang. Wajahnya tampak tenang ,bagai bayi yang baru lahir. “Kelihatannya memang Frank senang tinggal di kampung, dimana kambing ,ayam dan sapi ,berkeliaran didepan rumah dan disepanjang jalan desa.

Aneh memang kedengarannya. Namun ,terkadang hidup itu bagaikan sebuah lelucon bagi orang lain, sementara bagi yang satu lagi, merupakan sebuah kehidupan yang nyata. Menikmati kisah atau lelucon si Frank ini,membuat semua yang hadir terperangah:" Luar biasa ,ternyata bukan Afrika, melainkan Indonesia yang merupakan taman Safari terbesar di dunia.

Hmm begitulah hidup ,harus dinikmati.  Seperti nyanyian anak anak :" Disini senang, disana senang..dimana mana hatiku senang ..tralal alala.... "

Begitulah sekilas, cara saya dan istri menikmati dan membetahkan diri ,tinggal dan bergaul dengan berbagai suku bangsa dirantau orang.

Catatan Penulis:

Karena ini kisah nyata. Hanya saya kasih bumbu sedikit, maka tidak saya switch ke Kanal Humor. Kalau ingat kisah si Frank.saya ketawa sendirian, tapi nggak berani ketawa di jalanan. Saya tahan ,hingga tiba di rumah.

Mount Saint Thomas. 17 Agustus. 2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun