Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cara Seleksi Hobby Koleksi yang Murah tapi Jadi Investasi Bernilai Tinggi

5 September 2014   19:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:32 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

piringan hitam/koleksi pribadi tjiptadinata effendi

Cara Seleksi Hobby Koleksiyang Murah tapi Jadi Investasi Bernilai Tinggi

Yang namanya hobby, bisa apa saja. Ada hobby yang bermanfaat ,tapi ada juga hobby yang menghamburkan uang. Ada yang patut dicopy, tapi ada juga yang harus dijauhi. Nah,karena artikel ini bukan untuk menggurui siapapun, walaupun saya seorang guru,maka saya membatasi diri dengan menuliskan bagaimana cara efektif menyeleksai hobby koleksi barang barang yang bisa terjangkau oleh setiap orang.

Hobby yang terbaik adalah yang mengandung unsur unsur sebagai berikut:


  • Harganya murah
  • Bisa dilakukan oleh siapapun
  • Tidak beresiko apapun
  • Mudah dicari dan didapatkan
  • Mengasyikkan
  • Mendidik
  • Bernilai investasi yang tinggi.

1409892665924390736
1409892665924390736
sekeping piringan hitam langka bisa bernilai 100 dollar/koleksi pribadi tjiptadinataeffendi

Pertama kita buat daftar barang barang yang ingin kita koleksi ,diatas selembar kertas,umpamanya Koleksi :


  • Mobil mewah
  • Batu permata
  • Silver /gold coin
  • Tas branded
  • Papan catur/bidak
  • Pisau m
  • Keris
  • Perangko bekas
  • Piringan hitam bekas
  • Vcd bekas
  • Lukisan bekas
  • Dan seterusnya

Selanjutnya ,kita coret satu persatu ,sesuai dengan tebal tipisnya dompet kita.

Yang paling mudah dan murah, tapi memiliki nilai jual yang sangat menakjubkan, misalnya:


  • Perangko bekas
  • Piriingan Hitam bekas
  • Vcd bekas
  • Lukisan bekas

14098936341397270773
14098936341397270773
lukisan :Indian girl

Perangko Bekassangat murah dan mudah diperoleh. Bahkan bagi yang tidak hobby, perangko bekas dibuang ditempat sampah. Saya pernah kesalah satu toko di Banjarmasin. Toko kelontong kecil dan disana ada satu kardus perangko bekas, yang sudah agak berdebu.

Tapi karena dipacking rapi dalam plastic,tidak masalah. Melihat saya tertarik untuk membelinya, wanitapemilik toko mengatakan pada saya:” Om ,kalau Om berminat, di borong saja semuanya. Bayar saja setengah harga. Karena sudah satu tahun, nggak ada yang beli.Berapa harganya ? Menurut saya sangat murah. Satu seri perangko Indonesia , yang dikeluarkan terbatas, Cuma di tempeli dengan stiker Rp.14.000,- per satu seri .Sedangkan perangko Vatican yang sangat bagus, ditempeli stiker 17.000.—

Saya ambil semuanya,namun saya bayar penuh. Karena tidak tega membayar setengah harga. Si encisampai terbengong bengongmelihat saya..tapi bukan karena terpesona melihat tampang saya, melainkan karena saya menolak dikasih discount. Mungkin dianggap manusia langka!

Ada 67 set seluruhnya isi satu kardus perangko bekas ini dan total semuanya saya bayar tidak sampai 1 jutaaan. Mata si Enci berbinar binary saking senangnya, karena barang yang sudah setahun tidak laku tiba tiba ada orang langka, yang memborong semuanya dan tidak mau dikasih discount.

Nah, 4 tahun kemudian .karena mau pindah ke Australia, perangko tersebut saya jual ,melalui teman yang jadi brokernya dan dijual kepada Kolektor dari Belanda,. Hmm lumayan total uang yang saya terima pada waktu itu fantastis, 21 juta rupiah!. Itupun sudah dipotong untuk komisi yang jualkan

14098928362106171135
14098928362106171135
koleksi pribadi tjiptadinataeffendi

Koleksi Piring Hitam Bekas

Piringan Hitam bekas yang dulu dipadukan dengan alat yang namanya Gramophone, sudah lama menghilang . Karena di jaman modern, orang bisa mendengarkan music ,cukup melalui HP made in China, yang harganya Cuma 400 ribu rupiah. Sehingga Piringan hitam ini biasanya jadi sampah yang menumpuk di gudang atau disudut sudut lemari. Berapa harganya sebuah piringan hitam ? Tergantung penyanyinya dan tergantung pada orang yang menjadi kolektornya.

Di kota kota kecil di Indonesia, masih cukup banyak yang menyimpang Piringan hitam bekas ini dan tidak tahu mau diapakan. Nah,kalau anda hobby koleksi,,salah satu yang bisa menjadi investasi yang bernilai tinggi,mulailah dengan mengumpulkan piringan hitam ini.

Mengenai tidak mengerti music ,tidak masalah. Dengan mengolesinya, sekaligus ada kesempatan untuk belajar. Yang penting ,piringan hitamnya tidak pecah atau retak ataupu tergores dengan benda tajam. Kalau retak,tergores dan penyok,tentu tidak ada harganya lagi.

Mengoleksi berbagai jenis barang barang , yang kelihatan sepele seperti perangko bekas,piringan hitam dan vcd bekas, bisa merupakan penunjangin case of emergency. Pada saat kita butuhkan dan tidak ada lagi yang mau dijual, maka salah satu koleksi kita, pasti tidak akan mengecewakan kita, karena sudah memeliharanya dengan baik.

Nah,tentu ada tata cara untuk menyimpan benda benda koleksi dengan baik,yang kalau diuraikan bisa jadi sebuah buku yang tebal.

Prinsipnya:


  • Jangan disimpan di tempat yang lembab
  • Jangan langsung kena sinar matahari
  • Jangan ditumpuk tumpang tindih
  • Dipacking dengan rapi
  • Hindarkan dari benda benda tajam
  • Saat ini koleksi pribadi saya adalah :
  • Perangko bekas
  • Pisau dari berbagai belahan dunia
  • Vcd
  • Piringan hitam
  • Lukisan bekas
  • Piala
  • Cangkir unik

[caption id="attachment_341173" align="alignleft" width="1024" caption="dvd koleksipribadi tjiptadinataeffendi"]

1409894407701717169
1409894407701717169
[/caption]

Semoga bermanfaat,dari pada memiliki hobby yang menghamburkan uang, lebih baik seleksi hobby yang sekaligus merupakan tabungan dan investasi masa depan.Sebagai informasi, sekeping piringan hitam yang langka, bisa berharga lebih dari 100 dollar per keping. Nah bayangkan kalau koleksi ada 1000 buah...hmmmm

Mount Saint Thomas, 5 September , 2014

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun