Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lukisan SBY Karya Terpidana Hukuman Mati di Lelang di Melbourne

8 September 2014   14:21 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:19 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_341554" align="alignleft" width="420" caption="potretdiri;syukumaran/ft,mathew"][/caption]



SBY Dalam Lukisan Terpidana Hukuman Mati

Lukisan SBY Karya Terpidana Hukuman Mati di Lelang di Melbourne

Hasil Karya Myuran Sukumaran, Terpidana Mati dalam kasus Bali Nine, hari Sabtu, tanggal 6 September 2014 , akan memamerkan lukisan yang dibuatnya selama di penjara Kerobokan, Bali.Dana penjualan lukisan akan dimanfaatkan untuk membeli peralatan lukisan untuk kegiatan seni para napi di sana.

Myuran Sukumaran adalah salah seorang narapidana dalam kasus penyeludupan narkoba asal Australia yang dikenal dengan nama Bali Nine, dimana sembilan orang warga Australia yang dinyatakan bersalah berusaha menyeludupkan heroin dari Indonesia ke Australia di tahun 2005.Myuran dianggap sebagai pemimpin kelompok tersebut, dan sudah dijatuhi hukuman mati, dan sekarang sedang menunggu eksekusi hukumannya di penjara Kerobokan Bali.

Selama menjalani tahanan ini, Myuran terlibat dalam pelatihan seni melukis, dan dengan bantuan dua orang seniman asal Australia Ben Quilty dan Matt Sleeth, Myuran sekarang sudah membuat sekitar 20 lukisan yang sebagian besar berbentuk potret untuk dipamerkan dan dilelang.

Pameran dan lelang diselenggarkan padahari ini, Sabtu ,tanggal 6 September di Matthew Sleeth Studio, Brunswick, Melbourne.Akan ada sekitar 20 lukisan yang dipamerkan, dan setiap lukisan tersebut akan dijual dengan harga sekitar $ 500 dollar (sekitar Rp 5 juta).

Sebagian besar berbentuk potret dan menampilkan tokoh-tokoh terkenal baik dari Indonesia maupun Australia seperti:


  • Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
  • Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa,
  • Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop.

Selama dua tahun terakhir, dua artis Australia ternama Ben Quilty dan Matthew Sleeth sudah membantu dan berkomunikasi dengan Myuran Sukumaran guna membantu memperbaiki teknik melukisnya.

Menurut Megan Tittensor yang ikut terlibat dalam pameran ini, semua hasil penjualan dari pameran lukisan ini akan diserahkan ke penjara Kerobokan untuk membeli berbagai peralatan melukis guna membantu para napi yang terlibat dalam program tersebut di Kerobokan.

(sumber: radioaustralia/abcnews/sastrawijaya)

Catatan Penulis:

Myuran sudah dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Bali. Keputusanyang sudah memiliki kepastian hukum. Hanya menunggu saat saat eksekusi di laksanakan. Namun masih melukispotret diri Presiden R.I dan Menlu dan hasil lelang dari karyanya akan disumbangkan ke Penjara Kerobokan di Bali. Apakah hal ini sebagai ujud rasa penyesalan diri ? Hanya yang bersangkutan dan Tuhan yang mengetahuinya.

MountSaint Thomas , 08 September, 2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun