Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Australia Siaga Penuh

21 September 2014   13:54 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:03 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_343608" align="alignleft" width="614" caption="sumber beita/foto: the Sunday Daily Telegraph/the Daily Sunday Telegraph)"][/caption]

Australia Siaga Penuh Sydney Brisbane Mencekam!

Perintah :”Eksekusi secara acak warga Sydney Brisbane dan tampilkan di video” oleh orang yang pernah ditampung sebagai pengungsi dan dibesarkan di Australia,yang kini menjadi salah satu pentolan ISIS , membuat bukan hanya Sydeney dan Bribane,tapi seluruh Australia dalam siaga penuh.

Suasana ini tampak ,disela sela hiruk pikuknya FestivalSejuta Bunga di Canberra, terlihat di hampir setiap sudut ada petugas berpakain preman yang mengawasi setiap gerak warga yang berjubel. Agaknya petugas disini sudah memaklumi, bahwa disebutnya Sydney dan Brisbane ,hanya sebagai umpan, tapi bisa saja mereka melakukan aksinya justru bukan di kedua kota yang disebut sebut untuk di eksekusi.

Berturut turut jadi Headline Berita

[caption id="attachment_343609" align="alignleft" width="461" caption="sumber foto: the Daily Telegraph"]

14112568251659120811
14112568251659120811
[/caption]

Pagi ini , di depan pintu kamar ,tergeletak :”The Sunday Telegraph” ,salah satu media beken di Australia , yang menampilkan pada halaman terdepan :’CELL BLOCK TERROR’ .Sedangkan pada Daily Telegraph :” LOCK THEM AWAY” “CAGE THE COWARDS”

“Prime Minister Tonny Abbotts has offered police tougher powers to lock up terror suspects while they are being investigated,after officers were forced to release many of those arrested this week because the raids were brought forward to preventan attack”

Perdana Menteri Australia Tonny Abbott , telah melimpahkan kekuasan kepada polisi untuk menahan setiap orang yang dicurigai ,sementara mereka diinterogasi,untuk mencegah sedini mungkin persiapan mereka untuk melakukan serangan (terjemahan bebas). Hal ini secara beruntun ,sejak diawali dengan perintah penangkapan terhadap Mohammad Ali Baryaley. Pria yang sejak kanak kanak ditampung sebagai pengungsi di Australia, kemudian diam diam keluar dari Australia untuk bergabung dengan pasukan asing dan malahan menjadi salah satu pentolan.

Pria berusia 33 tahun ini ,yang fotonya terpampang disetiap media Australia, melakukan tindakan balasan dengan memberikan instruksi kepada rekrutannya di Australia, yakni :” Penggal secara acak warga Sydney dan Bribane dan tampilkan eksekusi ini liwat video,yang rencanakan akan dipublikasikan dihadapan dunia”

[caption id="attachment_343610" align="alignleft" width="614" caption="sumber/ft.the sunday and daily telegraph"]

14112569491748565888
14112569491748565888
[/caption]

Polisi Kerahkan pasukan

Polisi kerahkan ratusan personil untuk melakukan sweeping dan pengamanan dimana mana. Karena kemungkinan besar, nama Sydney dan Brisbane disebut sebut, hanya sebagai sebuah taktik alih perhatian .

“Police swooped and arrested Omarjan Azari ,22 ,after intercepting a telephone call on Tuesdaybetween Azari and the former King’s Cross bouncer ,Mohammad Ali Baryalei, who allegededly ordered the beheading”

Dalam pengeledahan yang dilakukan, polisi sudah menahan Omarjan Azari , 22 tahun,setelah menerima telepon darimantan pekerja di Kings Cross ,Mohammad Ali Baryalei,yang telah memerintahkan untuk melakukan pemenggalan kepala.”

[caption id="attachment_343611" align="alignleft" width="264" caption="inilah wajah orang yang sejak kecil ditampung dan dibesarkan australia dan kini perintahkan :"]

14112570991407733710
14112570991407733710
[/caption]

Anak anak Sekolah Jadi Incaran (Kids Targeted by extremists)

Bukan hanya orang dewasa, tetapi anak anak juga jadi incaran . Tetapi pejabat department pendidikan telah berusaha menenangkan para orang tua dengan mengeluarkan pernyataan:

“ The safety and well being of students is the paramount concern ot the Department of Education and Communities” Keselamatan para pelajar ,adalah tanggung jawab dari Departemen Pendidikan dan kebudayaan”

(sumber berita dan gambar: The Sunday Telegraph dan The Daily Telegraph)

Belmore Gardens, 21 September, 2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun