Menengok Penerapan Perlindungan Konsumen di Australia
Menarikmelihat ,bagaimana Australia melindungi para konsumen dari penjualan barang barang bermasalah . Antara lain dengan diseretnya perusahaan raksasa Woolworthkemeja hijau ,karena beberapa alasan ,antara lain:
- Patahnya Tangkai Pengorengan .sehingga konsumen tersiram minyak panas
- Cideranya anggota tubuh konsumen ,akibat cairan yang tertumpah mengenai dirinya
- Kursi duduk ,yang tidak sesuai kapasitas ,sepertiyang dijelaskan di brosur
Jual Produk Bermasalah di Meja Hijaukan.
Supermarket raksasa ini diajukan ke meja hijau karena masalah keamanan produk yang dijualnya. Mulai dari penggorengan berkualitas buruk, kursi yang kekuatan bebannya tidak sesuai label, hingga produk pembersih saluran air yang tidak aman. Penggorengan dee-fryer salah satu produk bermasalah yang membuat supermarket Woolworth dilaporkan Komisi Persaingan Usaha dan Konsumen Australia ke Pengadilan . Supermarket Woolworths dinilai telah gagal melaporkan sejumlah masalah terkait keamanan produk secara memadai dan lambat untuk melakukan penarikan produk bermasalah tersebut.
Konsumen berhak mengharapkan produk yang mereka beli dari toko adalah produk yang aman digunakan, oleh karena itu pengecer seharusnya bertindak cepat ketika mengetahui ada produk yang terindentifikasi cacat demi untuk menghindari potensi kerugian lebih lanjut di pihak konsumen.Menurut undang-undang konsumen Australia, Super Market yang menjual. diwajibkan menuliskan laporan jika mereka menemukan ada potensi cedera serius atau penyakit yang mungkin disebabkan oleh salah satu dari produk mereka.
Di antara produk yang menjadi sorotan dalam kasus ini adalah 3 jenis produk rumah tangga buatan Woolworth.Yaitu penggorengan besi stainless berukuran 3 liter, cairan pembersih saluran air ukuran 1 liter dan korek api. Dua orang konsumen , terpaksa dilarikan ke rumah sakit dengan luka bakar serius setelah gagang penggorengan itu patah dan mereka terpecik minyak panas.
Tidak melakukan penarikan produk dengan segera.
Dari dokumen tuntutan yang diajukan ke pengadilan juga disebutkan konsumen juga mengalami pendarahan dibagian hidung, matanya terbakar, kening dan hidungnya juga luka ketika tidak sengaja menjatuhkan satu botol berisi cairan pembersih saluran dan terpercik ke wajahnya.
Sementara konsumen lainnya mengalami luka-luka ditubuhnya ketika menjatuhkan sebotol cairan pembersih saluran air di toko dan tertumpah ke kakinya. Dua konsumen lainnya juga ikut terkena luka bakar karena produk serupa dalam insiden terpisah.
Super Market Tunjukkan Rasa Tanggung Jawab
Super Market inidinilai telah membuat label yang tidak sesuai , mengenai kemampuan daya tahan beban untuk dua model produk bangku mereka. Dikatakan kedua produk itu kedapatan tidak bisa menampung beban sesuai yang tertera pada label kemasan. Seluruh produk bermasalah itu sudah ditarik oleh Woolworths. Konsumen bisa bisa mengetahui lebih lanjut mengenai produk-produk bermasalah dari laman internet supermarket tersebut.Jika konsumen masih memiliki produk bermasalah itu diharapkan mengembalikan secepatnya dan akan mendapatkan uang pengganti
Supermarket Woolworth juga mengaku perusahannya terus melakukan perbaikan, sejak beberapa tahun terakhir pihaknya terus melakukan tambahan karyawan untuk memperkuat tim yang memastikan kualitas produk-produk mereka. Kami sudah menambah sebanyak 80 orang karyawan dan pakar global yang sangat ahli dibidangnya, Begitu juga dengan menginvestasikan sistem dan meningkatkan proses pengecekan barang,untuk menghindari kejadian yang sama, jangan sampai terulang lagi
(sumber: abcnews/radioaustralia)
Catatan Penulis:
Menengok penerapan perlindungan konsumen di Australia, terhadap segala bahaya yang mungkin ditimbulkan dari barang barang yang dibeli di Supermarket.baik dalam bentuk kelengkapan dapur, taman dan produk yang dipergunakan, mungkin dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi Badan Perlindungan Konsumen di Indonesia.
Apalagi dengan naiknya harga gas, bisa saja terjadi kembali tragedi, meledaknya kompor gas, karena tidak di teliti pengamanannya sebelum dipasarkan. Termasuk hal hal yang kelihatn sangat sepele,namun dapat berakibat fatal ,adalah zat perwarna yang banyak di jual dipasar Indonesia, yang sesungguhnya bukan zat pewarna untuk dikonsumsi,melainkan zat perwarna untuk merk karung.Namun karena selisih harga cukup banyak dan konsumen tidak tahu menahu,banyak makanan yang diwarnai dengan zat perwarna yang sesungguhnya ,maka hal yang dapat membahayakan kesehatan ini berlangsung dari waktu kewaktu.
Mount Saint Thomas, 17 September, 2014
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H