Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Ternyata Untuk Masuk Ke Surga Pakai Sistem MLM?

6 Oktober 2014   02:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:15 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Untuk Masuk Ke Surga Sama dengan Sistim MLM?

Artikel ini bukan humor, juga bukan plesetandan tentu tidak ada niat untuk melecehkan siapa siapa. Ini adahlah kisah nyata dari hasil pembicaraan orang yang sama sekali awam tentang surga dan neraka.

Tahun lalu ketika kami sedang berada di Jakarta.kami diundang kesalah satu kantor yang berlokasi di Harmoni oleh teman lama. Ternyata di kantornya cukup ramai. Karena teman saya Sugito ,masih ada tamu diruang kerjanya, maka saya dan istri dipersilakan duduk diruang tamu. Belum beberapa detik kami duduk ,sudah tiba si mbak menanyakan :” Maaf Om dan tante mau disediakan minuman dingin atau hangat?”

“Terima kasih mbak.apapun boleh,nggak usah repot repot.” Jawab saya

“ Oo nggak apa apa Om tante, “kata si mbak ramah:” Kita memang sediakan sesuai permintaan tamu”

“Okay,kalau begituKopi hangat saja ya mbak”,kata saya.

Di temani Karyawan

Baru si mbak berlalu untuk mempersiapkan kopi hangat untuk kami berdua, tiba tiba ada salah Seorang wanita setengah baya ,datang menghampiri dan menyapa ramah:” Selamat pagi Pak ,buu..apa kabar nih?” Katanya sambil menyalami kami berdua. “Nama saya Ratih pak” Saya Unit Manager di sini. , Kalau bapak dan ibu ada urusan penting, saya bisa koq mengetukpintu kamar kerja pak Sugito?” kata Ratih menawarkan diri.

Namun,saya katakan,tidak usah,karena kedatangan kami hanya mau ngobrol saja dengan pakSugito,karena lama tidak ketemu. Bu Ratih , langsung menyambung pembicaraan : “ Maaf pak bu,boleh saya duduk?”

“Oyaa silakan bu Ratih” ,Jawab saya.

Diajak Bergabung dengan MLM

Begitu duduk ,terus Bu Raith ini ,mulai bercerita panjang lebar tentang keuntungan bergabung dengan MLM –Multi Level Marketing. Kendatiterkesan suka mendominasi pembicaraan ,namun bu Ratih ini patut dipujisemangatnya ,melihat dan memanfaatkan peluang bisnis, sekecil apun.

Dengan halus saya tolak dan menjelaskan bahwa kami berdua sudah pensiun dan tinggal di Australia.Hebatnya bu Ratih ini, bukannya surut semangatnya untuk mengajak kami bergabung,malah pembicaraan semakin seru.

“Pak Tjip dan bu Ros, MLM yang kita kelola ini bukan semata mencari keuntungan duniawi, tapi sekaligus menabung untuk kelak kita dipanggil Tuhan. Setiap kali kita bisa mengajak orang bergabung, berarti kita sudah menolong mencarikan solusi lapangan pekerjaan bagi dirinya. Nah, berarti ,kita dapat keuntungan ganda Pak Tjip”

“Mengapa saya katakana begitu?Karena satu orang yang kita rekrut jadi downline kita, berarti kita dapat bonus 10 persen dari hasil penjualan downline kita. Disamping itu kitasudah menabung pahala untuk masuk kesurga nanti”

Kumpulkan Point untuk Dapat Tiket Masuk Ke Surga

Saya dan istri jadi terpana. Mau disuruh diambu Ratih ini, kayaknya tidak tegaan hati .tapi kalau dibiarkan terus ngomong, wajah saya pasti basah kena “gerimis” yang ditebarkan oleh bu Ratih ini.Mau berdiri dan meninggalkan orang lagi ngomong juga nggak tega. Nah ,inilah kesalahan saya sejak dulu, nggak pernah tega ,melukai perasaan orang lain.

“ Benar pak” Itu yang saya maksudkan dengan keuntungan ganda. Kita dapat tabungan untuk hari tua dan sekaligus menabung untuk tiket masuk kesurga!”

Berapa Banyak Point Terkumpul untuk masuk ke surga?

Ibarat orang yang sudah basah kehujanan, maka sekalian mandi aja deh,pikir saya dalam hati. “Hmm begitu ya bu..menarik juga ya..”kata saya mulai kejangkitan penyakit iseng:” Kalau boleh tahu, berapa point yang harus dikumpulkan agar kita bisa masuk ke surga? Kalau bu Ratih tahu jawabannya, saat ini juga saya mau bergabung”

Tiba tiba bu Ratih terdiam dan batuk batuk (entah mulut kemasukan lalat atau pura pura ,saya tidak tahu)…Hmm maaf ya pak ,saya perlu ke belakang minum obat, kambuh nih nhuu=h huuuh..”

“Naah.Rasaiin. “,kata saya dalamhati sambil menahan geli . Langsung dicubit sama isteri saya,: “hiii iseng yaa” haha

Tiba tiba teman saya pak Sugito keluar menyambut dan langsung masuk keruang kerjanya…Saya legaaa ,karena kuliah tentang mau masuk ke surga,pakai system Mlm..tidak jadi dilanjutkan bu Ratih

Mount Saint Thomas,05 Oktober, 2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun