Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rambu Rambu Boleh Sama Tapi Beda Total Pengertiannya

7 Desember 2014   16:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:51 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_358238" align="alignnone" width="521" caption="Zebra Cross di terminal Sukarno Hatta tidak berfungsi/tjiptadinata"][/caption]

Rambu Rambu Boleh Sama, Tapi Beda Total Pengertiannya

Setiap orang akan tahu, bila kita berbercerita tentang Zebra Cross,Setidaknya terbayang di pelupuk mata kita binatang yang bernama Zebra, dengan warna hitam dan putih.Seharusnya secara international. Zebra Cross ini mengandung arti yang sama yaitu : Tanda Khusus untuk Pejalan Kaki (pedestrian).

Dalam arti kata, setiap kali sebuah kendaraan hendak melintasijalan dengan tanda Zebra Cross ,semua tanpa kecual harus menghentikan kendaraannya . Menghentikan disini berarti ::”full stop” atau stop total.,bukan berjalan perlahan lahan. Kendararaan baru boleh bergerak untuk melintas di jalan raya yang bertanda Zebra Cross tadi, bila sudah lampu merah untuk tanda pejalan kaki.Atau kalau tidak ada sign lampu merah, tentunya setelah semua pejalan kaki sudah tiba di seberang jalan

Tetapi ternyata hal tersebut hanya berlaku di negeri orang, sedangkan di negeri kita berlaku aturan tersendiri. Walaupun tidak tertulis, tapi dalam prakteknya , :”Zebra Cross”,berarti jalan untuk sharing and connecting antara pejalan kaki dan kendaraan bermoto

[caption id="attachment_358239" align="alignnone" width="300" caption="Pejalan kaki tidak dianggap oleh pengemudi/tjiptadinata"]

1417918932829874213
1417918932829874213
[/caption]

Pejalan Kaki Tidak Dianggap

Pagi tadi, jam 4.00 subuh kami sudah meluncur dengan taksi menuju ke Bandara Sukarno Hatta. Karena masih sepi, maka perjalanan dari apartement mungil kami yang berlokasi di Kemayoran hingga tiba di bandara ,hanya memakan waktu sekitar 40 menit.

Begitu tiba di terminal dan taksi yang membawa kami berhenti ,kami turun dari kendaraan. 2 Karena sudah ditunggu oleh Portir, maka kami serahkan kepadanya untuk dipindakan ke trolley dan dibawa menyebrang jalan ,menuju ke pintu masuk keberangkatan.Didepan kami ada 2 orang calon penumpang yang juga berjalan menuju ke tujuan yang sama

[caption id="attachment_358240" align="alignnone" width="300" caption="lagi Zebra cross tak berarti/tjiptadinata effendi"]

14179190051107361643
14179190051107361643
[/caption]

Baru di awal melangkah di Zebra Cross, tiba tiba sebuah Avanza warna hitam menyalakan lampu dimnya dan menerobos dengan kencang.dan menyela diantara kami dan penumpang yang berada didepan kami. Luar biasa!. Pemandangan ini cukup membuat saya sangat kaget. Karena di Australia,Zebra Cross artinya :”Prioritas utama untuk pejalan kaki” .Begitu ada pejalan kaki yang menginjakkan kaki di Zebra Cross ,semua kendaraan tanpa kecuali ,berhenti secara total

Tidak sempat berlama lama memikirkan hal ini, lagi lagi ada taksi yang meluncur tanpa mengurangi kecepatan,padahal kami masih berada dipertengahan Zebra Cross. Ada 2 orang petugas yang berdiri sekitar hanya 3 meter dari Zebra Crtoss, tapi tak terlihat sedikitpun peduli akan hal ini. Mungkin karena sudah dianggap biasa?

Petugas di Bandara Tidak Tahu Tugasnya

Memperhatikan kinerja petugas yang mengatur lalu lintas di Bandara Sukarno Hatta, kita bisa menyimpulkan bahwa mereka tidak memahami tugas pokoknya, yakni menjaga ketertiban berlalu lintas di terminal . Malah justru tampak beralih tugas menjadi semacam :” Satpol PP” yang mengusir taksi yang berhenti agak lama,tapi sama sekali tidak perduli akan keselamatan pejalan kaki.

Hal ini bukan masalah sepele, mengingat ada ratusan orang yang tiap hari menyebrang di Zebra Cross untuk bisa memasukki gerbang pintu keberangkatan.

Semoga ada pejabat yang mau menindak lanjuti dan membenahi, sebelum ada korban yang jatuh.

Bandara Sukarno Hatta. 07 Desember, 2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun