Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Suka Duka Terapkan Sehari Satu Artikel

13 Januari 2015   19:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:14 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1421036278278254347



Terapkan :” One Day One Artikel” Gampang Susah

Kalaulah jaringan internet mulus, maka jangankan sehari satu artikel,sehari 5 artikel,yakin bisa saya terapkan. Tapi apa mau dikata, hidup itu adalah untuk berbagi ,bukan hanya dinikmati sendiri. Termasuk jaringan wifi. Kalau lagi beruntung, bisa sekali klik, komentar terkirim. Tapi kalau jaringan lagi uring uringan, ternyata bisa membuat kita jadi uring uringan juga, bahkan stress.

Bayangkan untuk komentar satu artikel saya, loadingnya bisa marathon, sampa 10 menit dan kemudian tewas di tengah jalan ,Ulangi lagi, klik dan loadinnnnng…..Sangat bagus untuk latih kesabaran diri. Karena dalam satu jam,hanya berhasil menjawab 4 atau 4 komentar teman teman. Ketika suasana hati jadi ikutan emosi, maka semua sim card dibeli :” smart friend/ flash/M3/speedy/sempati /Xldan semuayang kata orang bagus, dikantongi..Sudah lancar? Hmm ternyata beluuum.. Sungguh sungguh ujian kesabaran untuk tetap bisa menulis.

Apalagi ketika kami berada di apartement di lantai 27 ,yang rupa rupanya terkurung oleh rimba belantara beton. Akibatnya sudah bisa dibayankan.. mau posting artikel harus keluarkan semua jurus,berkutat dan terkadang artikel goal terposting, terkadang terhempas dan terkandas.

Disuntik Admin

Saya pernah disuntik dua kali oleh Admin. Maaf bukan disuntik paha,tapi disuntik telinga saya:” Pak Tjip, Kompasianer Jarang yang bisa mempertahankan pencapaiannya. Biasanya kalau sudah meraih award, terus pelan pelan menghilang…”

Hal ini saya catat dalam hati .Saya tidak mau jadi Kompasianer yang :” hit and run”. Dapatkan award dan menghilang. Karena itu bukanlah sifat saya. Maka kendati tertatih tatih dan sempat beberapa kali :” dipertanyakan” oleh teman teman liwat inbos:” Opaa,,apa salah saya,makanya Opa jarang komentar pada artikel saya?”

Bagaimana perasaan saya? Tentu saja saya sedih. Ingin saya komentari semuanya.Tetapi,tanpa bermaksud membenarkan diri, didalam hidup ini tidak semua dapat dilakukan sesuai maunya saya, termasuk ketika niat saya untuk memberikan komentar pada tuiisan teman teman, loading yang berlarut larut menjadi tembok penghalang untuk saya menerapkannya.

Tetap Tidak Putus Asa

Kata :”Putus asa” sudah lama saya hapuskan dari kamus hati saya. Maka hari ini saya lengkapi koleksi modem M3 -9 GB.. Semoga dengan 9 GB ini, saya lebih banyak bisa memberikan komentar pada lapak teman teman. Mohon maaf tentu bukan berarti semuanya sudah selesai, tapi mohon maaf ,menjelaskan bahwa tidak ada yang salah dari teman teman,Kesalahan ada pada diri saya,karena kurang terampil mengunakan perangkat modem.Bagaimana menemukan ide setiap hari? Sesungguhnya jawabannya sudah ada dalam diri setiap orang,yakni mencermati apapun yang terjadi disekeliling kita.

Umpamanya ,bila kita melihat seekor semut yang sedang mengangat beban berat ,yakni sebutir nasi atau beras, kita bisa belajar bahwa seekor semut ternyata senantiasa menerapkan hidup berbagi, Tak pernah sekali juga melihat seekor semut dengan rakus ,makan sendiri hasil temuanya.Selalu dibawa kesarangnya dan dimakan bersama sama..Nah,kalau seekor semut bisa ,mengapa manusia tidak bisa menerapkan hidup berbagi seperti itu?

Belajar dari hidup ,selalu menghadirkan butir butir pencerahan ,yang dapat kita tuangkan dalam bentuk tulisan.Agar bukan hanya kita yang dapat belajar, tetapi juga bermanfaat bagi orang lain.

Persiapan yang saya lakukan:


  • Mempersiapkan setidaknya dua naskah yang akan dipublish sebagai artikel
  • Menandai foto  pendukung artikel,.sehingga ketika saat diposting,foto sudah siap pakai
  • Tampilkan salah satu naskah didraft,sehingga  jaringan terbuka,bisa langsung di publish
  • Tidak perlu menunggu "prime time" untuk publish,bisa kapan saja
  • Jangan lupa sebutkan sumber berita /foto,agar artikel tidak didelete oleh admin
  • Setidaknya setelah dipublish, dibaca ulang, untuk minimalkan typo.Semoga artikel sederhana ini dapat menjadi inspirasi dan sekaligus motivasi



Ditulis di Kupang,di postingkan di Maumere, 13 Januari, 2015

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun