Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Batang Tabik Airnya Sebening Kaca

5 Februari 2015   05:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:48 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_367170" align="aligncenter" width="560" caption="Berpose dengan latar belakang Permandian Batang Tabik/tjiptadinata effendi"][/caption]

Bertepatan kami lagi berada di Bukittinggi, maka saya ajak istri saya dan sahabat kami Pak Alkaf untuk berkunjung ke Batang Tabik, dimana saya pertama kalinya belajar berenang tempo doeloe. Karena memangtidakada kegiatan khusus pada waktu itu, maka dari Bukittinggi , kami langsung melanjutkan perjalanan menuju ke kota Payakumbuh, dimana permandian Batang Tabik iniberlokasi. Sekaligus mengunjungi kampung halaman kedua orang tua saya almarhum.

Jarak dari Kota Bukittinggi menuju ke Payahkumbuh, sesungguhnya hanya sekitar 35 km.Tapi karena padatnya lalu lintas, disamping badan jalan yang pas pasan,maka kami baru sampai setelah menghabiskan waktu lebih kurang satu jam.

Batang Tabik

Batang Tabik ini telah dikenal sejak zaman dulu sebagai satu-satunya pemandian di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Payakumbuh. Selain sebagai tempat pemandian dan rekreasi, airnya yang bening bagaikan kaca, dimanfaatkan sebagai salah satu sumber air oleh PDAM Kota Payakumbuh untuk konsumsi masyarakat.Disamping memenuhi kebutuhan Perusahaan Daerah Air Minum kota Payahkumbuh ini, air Batang Tabik  in,masih tampak dimanfaatkan oleh para wanita yang tinggal disepanjang aliran kali kecil ini, untuk mencuci pakain. Airnya yang sangat bening, tentunya sangat membantu kaum ibu ini, untuk tidak perlu repot mencari air lain,untuk membersihkannya.

Kehidupan di kampung ini, agaknya belum tersentuh oleh yang namanya mesin cuci atau laundry. Masih seperti ketika saya masih kanak kanak, kehidupan tetap berlangsung damai. Keramahan penduduk ,sama sekali tidak berubah .Apalagi ketika mereka tahu, kedua orang tua saya ,adalah warga disini.

Sambil berjalan, kita bisa menatapi sawah yang terhampar luas ataupun beragam tumbuhan yang tumbuh disetiap pekarangan rumah. Bangunan dengan gaya khas Minang, masih kokoh berdiri,kendati sudah berusia hampir seabad. Sepertinya perkampungan disini, hampir tidak tersentuh oleh hiruk pikuk pembangunan gaya kota besar.

[caption id="attachment_367260" align="aligncenter" width="420" caption="rumah rumah adat Minang, masih berdiri kokoh.../ft,tjiptadinata effendi"]

1423094299471119005
1423094299471119005
[/caption]

Bila kita memandang air yang mengalir diselokan kecil yang terdapat disepanjang jalan,airnya sangat bening bagaikan kaca.Sehingga setiap warna bebatuan  yang terdapat didasar selokan ini, tampak dengan sangat jelas. Pemandangan seperti ini, tidak akan ditemui di daerah lainnya.

Pemandian ini ,berlokasi di Kenagarian Sungai Kamuyang dan dikelola oleh Kerapatan Adat Nagari setempat. Nama Batang Tabik ini berasal dari sumber airnya, air . Kata :” tabik” dalam bahasa Minang ,berarti :” terbit”.Air yang terbit dari mata air dalam tanah ini kemudian dibendung sehingga menjadi kolam dan dinamakan Batang Tabik. Lokasi pemandian ini, hanyaberjaraksekitar 5 kilometer atau 15 menit berkendaradari Pusat Kota Payakumbuh.

[caption id="attachment_367171" align="aligncenter" width="420" caption="Berpose bersama Jos dan Mega/tjiptadinata effendi"]

1423061476589243650
1423061476589243650
[/caption]

Kondisi Kolam Sudah Berubah Total

Kolam renang yang ada kini, sudah berubah totaldari kolam yang dulu,dimana saya pertama kali belajar berenang,Di jaman dulu, dasar kolam masih dalam bentuk aslinya ,sehingga lebih mirip dengan sebuah danau,ketimbang kolam renang. Masih ada ikan ikan yang berenang bebas ,disela sela kegiatan berenang anak anak manusia.Air Batang  Tabik ini,konon bersumber dari Danau Singkarak, yang berjarak cukup jauh dari lokasi ini. Tidak diketahui dengan pasti,apakah  kisah ini, hanya sebuah legenda ataukah sungguh sungguh sebuah fakta.

Dibawah pohon rindang,yang hingga kini masih berdiri kokoh., merupakan lokasi yang paling menyenangkan sebagai tempat beristirahat,setelah puas berenang. Sambil menikmati nasi bungkus, diterpa semilir angin yang sejuk. Sementara ituhamparan sawah yangluas, menjadi latas belakang pemandangan

[caption id="attachment_367172" align="aligncenter" width="560" caption="air yang bening mengalir diselokang sepanjang jalan/tjiptadinata effendi"]

1423061727675418010
1423061727675418010
[/caption]

Bernostalgia dengan Kenalan Lama

Sambil memandangi air batang Tabik yang bening bagaikan kaca, saya sempat bertemu dengan Mbak Jos dan Mega yangjualan makanankecil. Ternyata orang keduanya adalah kenalan lama kami, sewaktu masih sering datang ke sini. Kendati sudah berlalusetengah abad lalu, namun ternyata mereka masih ingat kisah kisah lama.,karena kedai tempat kami dulu sering beli nasi bungkus, adalah kedai orang tua Jos.

Bernostalgia ,sambil mereguk keindahan kampung halaman kedua orang tua saya almarhum,tentu melahirkan suatu rasa suka cita yang tak terlukiskan.

1423062520465372084
1423062520465372084
ft,doc,pri

Dihampir setiap persimpangan jalan,terlihat masjid atau surau ,yang masih tetap belum terpoles oleh kemajuan jaman.. bagi warga Payahkumbuh dan desa lainnya di Sumatera Barat, tempo doeloe, surau adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.Entah kini bagaimana, saya tidak sempat menanyakannya,

Perjalanan kali ini, sesungguhnya bukan hanya sebuah traveling biasa, tetapi merupakan perjalanan batin bagi saya pribadi. Menelusuri setapak demi setapak tanah disini, mengingatkan saya kepada kedua orang tua saya , Keduanya telah lama kembali kepangkuan Sang Pencipta, namun rasa cinta dan pengorbanan yang telah diberikan, sehingga saya bisa menikmati hidup seperti sekarang ,sudah tentu tidak akan pernah saya lupakan.

Payahkumbuh, 5 Januari, 2015

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun