Mohon tunggu...
Tjhen Tha
Tjhen Tha Mohon Tunggu... Insinyur - Speed, smart and smile

\r\nIa coba menjelaskan bahwa kebiasaan dalam keluarga kita selalu menggunakan nick-name atau panggilan sayang, huruf (i) didepan nama Tjhentha bukanlah arti turunan produk Apple seperti iPhone, iPad atau iPod tapi itu adalah sebutan sayang untuk orang yang dicintai. jadi huruf (i) di depan nama itu bukanlah untuk maksud pembeda gender. Tjhentha itu sendiri berasal dari dua suku kata Tjhen Tha, karena dulu belum ada huruf C maka di tulis Tj dan aslinya adalah Chen Tha yang berarti Cin-Ta.\r\niCinta dalam artian makna orang yang dicintai dalam kondisi pasif (dicintai) karena ia masih dalam kandungan. Ketika ia sudah lahir, iCinta berubah menjadi Cinta yang berubah peran jadi aktif sebagai kata kerja atau kewajiban (mencinta). Kewajiban Cinta sama derajadnya seperti kewajiban sholat, haji, puasa, zakat dll. sebagaimana dituliskan dalam Qs 42:23.\r\n“Katakanlah hai Muhammad, tidak aku pinta upah atas dakwahku kepada kalian melainkan kecintaan kalian kepada keluargaku (Ahlulbait).”\r\nOrang tuaku menyampaikan pesan dan wasiatnya dalam namaku untuk membayarkan utang mereka kepada Rasulullah yang telah mengajarkan Islam kepada mereka.\r\nSemoga aku bisa membayar hutang-hutang kami kepada Rasulullah saw dengan men-Cintai Ahlulbaitnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tunggulah Sebentar #Muntadzar

19 Februari 2017   20:07 Diperbarui: 16 September 2017   19:29 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tunggulah Sebentar"

Siang itu kami baru saja selesai check-out dari Hotel KOTSAR di Mashad untuk lanjutan perjalanan ziarah ke Najaf. 

Keberangkatan yang tadinya dijadwalkan pukul sepuluh pagi tertunda hingga tengah malam nanti, beritanya terjadi badai gurun pasir di Najaf. 

Berdasarkan pengalaman rombongan peziarah tahun2 sebelumnya, menuju dan keluar Najaf mempunyai cobaanya sendiri, mereka mengalami dua kali penerbangan yang gagal menuju Najaf. 

Oleh karena itu, sejak pagi kami sudah mulai merasakan cobaan Najaf dan belum bisa meperkirakan cobaan apa lagi yang akan kami hadapi malam nanti.

Masih ada waktu sekitar dua jam lagi sebelum bis pengantar kami menuju airport. Kesempatan berharga untuk melakukan "shopping" istilah yang terlalu naif didengar dalam rangkaian kegiatan ziarah suci, apalagi jika dikhawatirkan akan mengganggu kekhusukan ritual ziarah.

Sejak manasik persiapan keberangkatan ziarah sering dibahas agenda acara dan penyisipan "free-time" untuk melakukan -shopping, terdengar janggal dan sangat menganggu rencana ziarah. "Apa sih kedunian yang ingin diperebutkan, ketika kita sedang merebut akhirat?".#shopping

Teringat obrolan malam terakhir ketika di Qom, beberapa anggota peziarah mulai memamerkan hasil perburuan berbelanja batu cincin, saling mengungkap berbagai kelebihan, keindahan dan harganya. 

Ikut nimbrung dalam celotehan mereka, saya sampaikan kalau saya tidak saja menggunakan batu cincin bahkan cincin mas kawinpun tidak. 

Namun dengan lembut ustadz Adlany yang mendampingi kami di Qom mengatakan banyak hadits2 dari Aimah yang mengutamakan dan manfaat pemakaian batu cincin di jemari sebelah kanan. 

Karena itu memakai cincin akan mencirikan seorang mukmin tapi orang yang tidak memakai batu cincin tetaplah merupakan seorang muslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun