Mohon tunggu...
Tjhen Tha
Tjhen Tha Mohon Tunggu... Insinyur - Speed, smart and smile

\r\nIa coba menjelaskan bahwa kebiasaan dalam keluarga kita selalu menggunakan nick-name atau panggilan sayang, huruf (i) didepan nama Tjhentha bukanlah arti turunan produk Apple seperti iPhone, iPad atau iPod tapi itu adalah sebutan sayang untuk orang yang dicintai. jadi huruf (i) di depan nama itu bukanlah untuk maksud pembeda gender. Tjhentha itu sendiri berasal dari dua suku kata Tjhen Tha, karena dulu belum ada huruf C maka di tulis Tj dan aslinya adalah Chen Tha yang berarti Cin-Ta.\r\niCinta dalam artian makna orang yang dicintai dalam kondisi pasif (dicintai) karena ia masih dalam kandungan. Ketika ia sudah lahir, iCinta berubah menjadi Cinta yang berubah peran jadi aktif sebagai kata kerja atau kewajiban (mencinta). Kewajiban Cinta sama derajadnya seperti kewajiban sholat, haji, puasa, zakat dll. sebagaimana dituliskan dalam Qs 42:23.\r\n“Katakanlah hai Muhammad, tidak aku pinta upah atas dakwahku kepada kalian melainkan kecintaan kalian kepada keluargaku (Ahlulbait).”\r\nOrang tuaku menyampaikan pesan dan wasiatnya dalam namaku untuk membayarkan utang mereka kepada Rasulullah yang telah mengajarkan Islam kepada mereka.\r\nSemoga aku bisa membayar hutang-hutang kami kepada Rasulullah saw dengan men-Cintai Ahlulbaitnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menamai Anak dalam Kandungan

16 April 2014   07:47 Diperbarui: 17 Juni 2019   09:19 1980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Menamai Anak Dalam Kandungan"

(Muhsin nama anak dalam kandungan Fatimah az Zahra, iTjhentha namaku dalam kandungan ibu)

Hari itu tanggal 13 Rajab 10 tahun sebelum kenabian, telah lahir putra Abu Thalib bin Abdul Muthalib di dalam Ka'bah, rekahan rukun Yamani menjadi saksi abadi bagi kita sebagai bukti tempat kelahiran putra Ka'bah. Abu Thalib (Imran) menyerahkan putranya kepada Muhammad saw keponakan yang sangat dihormati dan dicintainya. Muhammad saw menerima dan mengendong sang putra Ka'bah memberinya minum dari lidahnya, kemudian menamainya "Ali" sebagai turunan sifat Allah SWT yang maha tinggi.Selanjutnya Ali bin Abi Thalib berada dalam asuhan Nabi saw di rumah syaidah Khadijah sa. Tidak hanya menjadi orang yang pertama menerima Islam setelah kenabian Muhammad saw, ia juga dinikahkan oleh Nabi saw kepada putrinya tercinta syaidah Fatimah az Zahra.Mengikuti tradisi ayahnya, Ali bin Abi Thalib selalu menyerahkan anak2nya yang baru dilahirkan Fatimah az Zahra kepada Rasulullah saw untuk diberikan nama. Ketika Ali kw menyerahkan putranya kepada Rasulullah beliau bertanya apakah ia telah memberikan namanya. Ali kw menjawab, ia tidak akan mendahului Allah dan RasulNya. Kemudian, Ali menayakan apakah Rasulullah akan memberikan nama untuk bayinya, beliau-pun akan menunggu sampai Jibril membawakan pesan dari Allah SWT.Nabi saw selalu meperumpamakan kedekatan beliau dengan Ali kw seperti Nabi Musa as dan Harun as, hanya saja tidak ada nabi setelah beliau. Begitu juga Nama anak2 Ali kw (Hassan dan Hussein) mengandung arti yang sama seperti nama2 anak Nabi Harus as (Shabur dan Shabir).Dalam beberapa hari sakitnya menjelang wafatnya, Rasulullah memanggil Fatimah az Zahra putrinya tercinta dan memberikan nama kepada anak yang sedang dikandung Fatimah sa dengan nama "Muhsin". Tidak seperti biasanya beliau memberikan nama anak2 Fatimah az Zahra sebelum sang bayi lahir, apalagi pada zaman itu belum ada USG sehingga sulit mengetahui apakah anak itu laki2 atau perempuan. Setiap kali Fatimah datang membesuk Rasulullah saw beliau selalu menanyakan keadaan "Muhsin" si cabang bayi.Tapi sangat disayangkan sekali, disaat yang sama pada hari2 wafat kakeknya tercinta (Rasulullah saw), "Muhsin" juga menemui syahadah didalam kandungan ibu-nya (Fatimah az Zahra) perutnya tertusuk dalam kerusuhan pasca wafatnya Rasulullah saw. Luka yang sama membawa syahadah Fatimah az Zahra pada tiga bulan kemudian, sama seperti janji yang dibisikkan Rasulullah saw bahwa ia menjadi orang yang pertama dalam keluarganya menyusul beliau. Az Zahra (lady of light) wafat dalam usia yang sangat muda 17 tahun, sebagian orang percaya bahwa beliau termasuk makhluk awal penciptaan jauh sebelum seluruh alam ini diciptakan.Jika Rasulullah juga sudah mengetahui bahwa syaidina Muhsin tidak pernah dilahirkan, menjadi pertanyaan kepada kita mengapa beliau memberikannya nama???---------Menjadi kebiasaan orang tua-ku menyimpan kertas bekas, surat menyurat dan buku2 agenda dalam folder khusus dan tertata rapi didalam lemari. Menjadi kebiasaan anak2nya juga membongkar2 kertas lama untuk menjadikanya mainan kapal2an, roket atau pesawat terbang.Ketika bermain2 dengan kertas surat lama, secara tidak sengaja saya menemukan surat cinta yang ditulis ayah kepada ibu ketika ia sedang bertugas diluar kota. Beliau menanyakan keadaan "iTjhentha" bayi dalam kandungan ibu dan menyampaikan salam rindunya kepada kami semua.Saya sedikit terganggu dengan nama itu, mengapa ayah menamakan saya dengan iTjhentha karena sedikit terkesan "girly" atau seperti nama bagi anak perempuan.Saya berpikir mungkin karena dulu belum ada teknologi USG sehingga mereka belum bisa memperkirakan apakah cabang bayi itu laki2 atau perempuan jadi ayah mengharapkan bayi dalam kandungan ibu adalah perempuan apalagi kakakku yang merupakan anak pertama adalah laki2.Beberapa tahun kemudian setelah itu, akhirnya saya beranikan diri menanyakannya pada ibu, apa telah terjadi salah diagnosa atau harapan terhadap nama dan bayi dalam kandungannya waktu itu. Ibu berusaha menahan tawa dan mencoba tersenyum untuk menenangkan saya.Ia coba menjelaskan bahwa kebiasaan dalam keluarga kita selalu menggunakan nick-name atau panggilan sayang, huruf (i) didepan nama Tjhentha bukanlah arti turunan produk Apple seperti iPhone, iPad atau iPod tapi itu adalah sebutan sayang untuk orang yang dicintai. jadi huruf (i) di depan nama itu bukanlah untuk maksud pembeda gender. Tjhentha itu sendiri berasal dari dua suku kata Tjhen Tha, karena dulu belum ada huruf C maka di tulis Tj dan aslinya adalah Chen Tha yang berarti Cin-Ta.iCinta dalam artian makna orang yang dicintai dalam kondisi pasif (dicintai) karena ia masih dalam kandungan. Ketika ia sudah lahir, iCinta berubah menjadi Cinta yang berubah peran jadi aktif sebagai kata kerja atau kewajiban (mencinta). Kewajiban Cinta sama derajadnya seperti kewajiban sholat, haji, puasa, zakat dll. sebagaimana dituliskan dalam Qs 42:23."Katakanlah hai Muhammad, tidak aku pinta upah atas dakwahku kepada kalian melainkan kecintaan kalian kepada keluargaku (Ahlulbait)."Orang tuaku menyampaikan pesan dan wasiatnya dalam namaku untuk membayarkan utang mereka kepada Rasulullah yang telah mengajarkan Islam kepada mereka.Semoga aku bisa membayarkan hutang kedua orang tuaku kepada Rasulullah saw dengan men-Cintai Ahlulbaitnya <3 <3 <3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun