Mohon tunggu...
Tjatur Piet
Tjatur Piet Mohon Tunggu... Swasta -

Saya biker...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tukang Becak itu Mempermalukan Bu Risma dan Kita

17 Mei 2015   09:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:54 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sudah banyak orang-orang biasa tetapi tidak/kurang sepantasnya di posisinya sekarang ini kemudian

bertemu dengan orang-orang yang peduli dan kemudian melalui media sosial menjadikan orang-orang biasa itu terkenal, menjadi pemberitaan media termasuk diliput TV,  lihat saja polisi yang tinggal di bekas kandang sapi, penjual getuk yang cantik, tukang tambal ban cantik, pelayan warteg yang cantik, TKW yang kemudian jadi penyanyi, Sopir Taxi yang akhirnya bisa merayakan anaknya (malah masuk TV juga) dan yang terakhir seorang tukang becak di Surabaya yang bernama Abdul Syukur atau Pak Dul atau Pak Tuwek yang pada malam hari ketika banyak orang sudah tidur lelap secara diam-diam beliau menutup lubang-lubang di beberapa jalan di Surabaya, memang tidak semua tetapi tujuannya sangat mulia, dia tidak ingin gara-gara lubang di jalan itu membuat pengendara terutama motor atau sepeda jatuh dan terluka atau malah mengakibatkan kematian karena setelah jatuh di tabrak kendaraan yang  ada di belakangnya.

Setelah menyebar secara viral dari seorang facebuker, tidak perlu waktu terlalu lama, berita facebook itu langsung direspon oleh Walikota Surabaya, Ibu Risma. Selain diundang oleh beliau dan  tentu saja diliput media, pulang diberi amplop, ternyata juga beliau di tawari juga pekerjaan di PU dan rumahnya ditawari untuk diperbaiki.

Saya tidak melihat dari sisi keberuntungan Pak Tuwek itu karena saya yakin ALLAH MBOTEN SARE, Allah tidak tidur.. ketulus ikhlasan Pak Tuwek telah diberi ganjaran oleh Allah, Saya hanya melihat bahwa dengan tindakan Pak Tuwek itu saya lihat merupakan tamparan yang keras buat Bu Risma dan jajarannya pada khususnya dan tentu saja tamparan keras buat kita (termasuk saya) yang dari kemampuan bisa berbuat lebih dari Pak Tuwek pada umumnya, Kenapa itu sebuah tamparan keras ?? tentu saja karena tugas menambal jalan berlubang itu tugas jajarannya pemerintah di bawah pimpinan Bu Risma kecuali masalahnya adalah prilaku berkendara di jalan, menurut saya itu adalah kewajiban masyarakat bukan pemerintah.

Sebagai masyarakat saya menilai bahwa kalau sampai ada orang seperti Pak Tuwek melakukan hal itu, maka ini adalah kelambatan Pemerintah dalam melakukan sebuah antisipasi dari sebuah kecelakaan, sekarang bisa dibayangkan dalam sehari berapa kendaraan yang melewati jalan berlubang tersebut dan berapa persen yang nyaris celaka, yang jatuh, yang luka ringan, yang luka berat atau bahkan sampai meninggal dunia ?? Walau cuma 1 persen saya tidak memakluminya. Tetapi ternyata kalau tidak terjadi sebuah kecelakaan sedikitpun saya masih menilai berapa kerugian masyarakat dan tentu saja pemerintah itu sendiri akibat jalan berlubang tersebut karena setiap ada jalan berlubang atau jalan rusak maka akan mengahambat kelancaran lalu lintas dan itu berarti konsumsi bahan bakar akan semakin besar selain misalnya pemakaian Ban, mesin menjadi panas, kampas rem atau kampas kopling semakin cepat aus dan yang sangat penting juga adalah Waktu yang terbuang percuma di jalanan...

Saya salut kepada Walikota Bandung, Ridwan Kamil atau biasa di panggil Kang Emil, beliau meminta masyarakat Bandung untuk ikut berpartisipasi  segera melaporkan apabila menemukan jalan berlubang di kota Bandung dengan cara memphoto dan melaporkan langsung via media sosial baik Tweeter maupun FB ke akun Kang Emil dan dalam waktu cepat laporan direspon dengan mengirimkan petugas terkait untuk menambal jalan berlubang dan setelah ditambal/diperbaiki petugas langsung melaporkan kembali via tweeter dengan bukti photo jalan yang sudah mulus kembali... salut.. !!

Pak Tuwek, Mas Hilman Utomo dan Facebooknya, menurut saya Anda bernilai lebih dari contoh yang saya sebut, saya yakin masih banyak di Indonesia ini yang seperti Pak Abdul Syukur/Pak Dul/ Pak Tuwek yang menunjukkan kepada pemerintah dan para anggota Dewan, sisi yang seharusnya segera di sentuh.

Terimakasih Pak...

Salam sukses....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun