Mohon tunggu...
Tjatur Piet
Tjatur Piet Mohon Tunggu... Swasta -

Saya biker...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surprise, Dilayani Boss

13 September 2015   07:56 Diperbarui: 13 September 2015   08:47 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah risiko bagi seorang karyawan "transferable", karyawan yang berstatus kontrak siap dipindahkan kemana saja ke seluruh kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia oleh perusahaan, karena mutasinya paling lama 3-4 tahun dari pada repot kalau berpindah pindah maka Isteri dan 2 orang anak saya yang masih kecil-kecil, saya tetapkan tinggal di sebuah kota yang menjadi homebase , tinggal di rumah sendiri dan saya "melanglang buana" mengikuti surat perintah kerja dari perusahaan, kami hanya berkumpul hanya di waktu weekend atau ada libur panjang atau kalau cuti atau ketika anak-anak libur sekolah, merekalah yang datang mengunjungi.

Sekarang, inilah kota ke 3 tempat saya bekerja dengan status "bulok" atau bujang lokal, sebuah julukan di antara teman kerja kantor, saya tidak sendirian berstatus bulok, ada beberapa teman dan tentu saja Boss saya, entah ini kota ke berapa bagi beliau karena kalau sudah menjadi kepala cabang mutasinya lebih cepat. Sebagai gambaran Boss saya seorang perempuan umurnya 35 tahun, cantik, menarik, berpendidikan tinggi dan satu hal yang menyenangkan, beliau sangat ramah dan murah senyum namun tegas,  beliau termasuk orang yang mau mendengarkan beliau, walaupun sudah menikah tetapi beliau belum mempunyai anak, suaminya bekerja di pengeboran lepas pantai dan saya dengar pulangnya 2 bulan sekali. Boss saya baru 6 bulan menjadi Kepala Cabang, begitu menjabat beliau membuat beberapa perubahan, hasilnya menjadikan kantor lebih nyaman dan suasana kerja menjadi lebih baik sehingga kinerja kami terlihat merambat naik.

Untuk karyawan dengan status seperti kami, perusahaan menempatkan kami di rumah dinas, rumah dinas ini ada yang milik perusahaan atau juga perusahaan mengontrak sebuah rumah bagi kami sehingga kami tidak dalam satu lokasi.

Karena ada kepentingan dinas di hari Weekend, saya tidak bisa pulang ke pelukan keluarga, suatu hal yang biasa bagi kami. Kalau jaraknya dekat sih tidak masalah tetapi karena cukup jauh dan memerlukan waktu hampir 8 jam sekali jalan dan untuk bolak-balik maka yang ada rasa lelah tentunya. Alhamdulillah isteri dan anak-anak sudah mengerti, tapi biasanya kalau sudah begini dan minggu depannya pulang biasanya anak-anak minta di "service lebih", minta pergi berenang atau makan-makan di luar atau berkaraoke bersama. Kami sepakat karena kuantitas berkumpul bersama berkurang maka kualitas berkumpul harus diutamakan dan ditingkatkan. Terimakasih ya...

Acara dinas sendiri baru akan dilaksanakan siang hari, salah satu mitra bisnis mengundang kami bertemu sekalian makan siang, Sabtu pagi jam 6.30 Wib tiba-tiba Bos saya menelphone,  beliau menyuruh saya datang secepatnya ke rumah dinas beliau, untung saya baru mandi sehingga bisa langsung berpakaian rapi, sepanjang jalan saya berfikir kenapa beliau pagi-pagi menyuruh saya datang, karena jalanan sepi 15 menit kemudian saya sudah sampai di rumah dinas beliau, rumah dinasnya tentu lebih bagus dan lebih besar dibanding dengan yang saya tempati, hanya satu hal yang sama, rumah itu juga sepi, saya sendiri sudah 3 kali ke sini.

Setelah mobil saya pinggirkan saya menuju pintu gerbang, rupanya tidak terkunci sehingga saya langsung masuk, rupanya Boss saya sudah duduk -duduk di beranda menunggu saya. Setelah melihat saya beliau menyambut dengan ramah dan meminta maaf... Saya ulang meminta maaf,  untuk apa ? katanya pagi-pagi menyuruh saya datang dan hari ini saya tidak bisa pulang ke rumah bertemu isteri dan anak-anak karena acara dinas ini... luar biasa, padahal ini kan tugas kantor dan acara nanti itu inisiatif mitra. Saya menunggu di persilakan duduk tapi ternyata tidak, beliau mengajak saya ke dalam rumah dan terus masuk ke.... ruang makan..!!  Rupanya di meja makan sudah terhitung sarapan pagi ada nasi goreng yang terlihat masih panas, irisan tomat segar, telor mata sapi dan kerupuk !!

"Ayo, kita sarapan bareng, tadi pagi saya pas ingin sarapan nasi goreng..!!" Katanya...

Saya jadi agak kikuk, tapi kemudian duduk dan sarapan bareng tentu saja sambil ngobrol...

"Kalau tidak pulang, biasanya saya pergi jogging terus makan bubur ayam di dekat alun-alun" katanya...

Selesai sarapan kami duduk di sana di ruang tamu, sehingga jarak kami tidak terlalu berjauhan,  saya berterimakasih dan memuji masakan yang dibuatnya, dia tahu pujian saya tulus sehingga terlihat dia senang dan berterimakasih.

Tepat dugaan saya, rupanya beliau memang membahas hal-hal yang akan dibicarakan dengan mitra nanti siang...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun