Mohon tunggu...
Tjatur Piet
Tjatur Piet Mohon Tunggu... Swasta -

Saya biker...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Gadis Manis Pelanggan Weselpos Instan.

3 September 2015   09:11 Diperbarui: 21 September 2015   04:58 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang itu di ruangan pelayanan Kantor Pos Besar Kota Semarang sangat ramai, semua loket terlihat penuh antrian terutama di tempat layanan pembayaran on line, ke empat loketnya banyak masyarakat yang berdiri rapi berbaris kebelakang, sama dengan yang lainnya, saya juga sedang antri untuk membayar tagihan listrik, air, telepon, asuransi dan juga cicilan kendaraan roda dua, biasanya saya membayar semua itu tanggal belasan tiap bulan karena pada tanggal-tanggal tersebut apalagi awal bulan tidak seramai tanggal akhir pembayaran, namun karena ada pekerjaan yang menumpuk semua kewajiban itu baru bisa saya lakukan pada hari terakhir, yang penting tidak terlambat karena kalau terlambat bisa kena denda.

Sepertinya sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia, pemenuhan kewajiban sering dilakukan pada akhir masa pembayaran, baik itu membayar pajak, bayar listrik, bayar PAM, bayar cicilan kendaraan, kartu kredit, asuransi ataupun membayar kewajiban lainnya, sehingga kalau tanggal 20 seperti sekarang ini kantor pos penuh sesak, orang rela antri berdiri lama. Syukurlah sekarang di kantor pos orang juga tertib mengantri tidak berdesak-desakan di depan loket seperti dahulu kastemer nyerobot minta dilayani duluan padahal datang belakangan, dan sekarang pak Satpam pun terlihat ramah, memberi salam dan menawarkan bantuan persis dengan layanan di Bank, dia mengarahkan orang yang baru masuk sehingga tidak salah mengantri.

Tahun lalu saya lihat ada sebuah mesin untuk mengambil nomor antrian namun entah kenapa sekarang mesin itu sudah tidak difungsikan, mungkin rusak atau entah kenapa malah seperti sebuah hiasan, tapi walaupun mesin antrian tidak berfungsi nampaknya manajemen kantor pos ini sudah melakukan peningkatan, selain kursi tunggu terlihat serasi dengan warna khas kantorpos, ruangan terasa sejuk, pak Satpam yang terlihat gesit dan siap membantu dengan ramah, dan sekarang loket pembayaran on line ada 4 buah loket jadi pelanggan bisa memilih antrian yang sedikit, selain itu saya rasakan juga petugas sangat cekatan dan terampil melayani selain ramah senyum dan menarik tentu saja. Salut..

Saya sendiri merasa beruntung dengan layanan kantor pos yang sekarang ini sangat komplit dan semakin baik, saya tidak perlu wara wiri ke kantor sana kantor sini untuk membayar atau menyetor berbagai kewajiban dan keperluan pribadi seperti yang saya sebutkan tadi kadang juga keperluan kantor, karena bendahara tahu saya tiap bulan ke kantor pos, maka dia sering menitipkan uang untuk membeli materai, membayarkan pajak perusahaan atau bagian administrasi yang kebetulan tahu saya mau ke kantor pos, dia menitipkan satu atau dua surat untuk dikirim, jadi sekali datang saya bisa membayar banyak kewajiban seperti yang sedang saya lakukan sekarang, saya bisa menghemat waktu, tenaga dan ongkos bensin, walaupun ruangan besar dan pendingin ruangan berfungsi namun karena banyaknya customer saya merasa agak kepanasan juga, untung saja antrinya tidak berlangsung lama.

Sewaktu mengantri saya melihat ada seorang gadis (mungkin seorang mahasiswi) dari tadi duduk manis di kursi tunggu, wajahnya cantik, tanpa banyak riasan, telepon genggamnya tidak pernah lepas dari tangannya, berkali-kali terlihat mengetik sesuatu, kadang terlihat tersenyum kecil... cantik sekali...Sepertinya bukan hanya saya saja yang mencuri pandang terhadap gadis itu, bahkan satpam kantor pos juga melakukan hal yang sama.

Akhirnya giliran saya sampai juga, Alhamdulillah tidak sampai 10 menit uang di dompet saya terkuras berpindah ke tangan kasir kantor pos yang juga manis, cekatan dan tetap tersenyum ramah selama melayani, kayaknya baru kali ini saya dilayani olehnya, sekadar basa-basi saya bertanya dan ternyata memang belum sebulan dia ditempatkan di loket ini sebelumnya dia bertugas di sebuah Kantor Pos Kecamatan.

Setelah selesai saya sengaja tidak langsung keluar namun duduk di samping gadis yang tadi saya perhatikan, berpura-pura mengecek resi pembayaran, sesaat saya menoleh ke arah gadis itu dan kebetulan dia juga menoleh ke arah saya, dan kesempatan ini saya gunakan sebaik baiknya untuk memulai percakapan,

"Mau ngirim surat mbak ?" Tanya saya..

"Nggak Mas, saya sedang mau ambil uang " jawabnya tanpa perasaan takut berterus terang, nampaknya dia yakin saya bukan tipe orang jahat atau apalagi perampok, mungkin dia melihat pakaian saya saat itu rapi dan resmi, tentu saja karena ini hari kerja ... Alhamdulillah. ...

"Itu antrian loketnya sedikit kok nggak ikut antri ? " tanya saya dengan heran.

"Saya sedang nunggu SMS, Mas .." jawabnya kemudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun