Mohon tunggu...
Tjatur Piet
Tjatur Piet Mohon Tunggu... Swasta -

Saya biker...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Mencegah Gas LPG Supaya Tidak Meledak ?

8 Agustus 2015   11:42 Diperbarui: 4 April 2017   16:48 2423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Kemarin seorang teman membagikan sebuah status yang menyedihkan, di status itu seorang ibu menampilkan photo suaminya yang tergeletak di bangsal sebuah rumah sakit dengan luka bakar, kejadiannya sang suami sedang memasang tabung gas namun mengalami kesulitan, setelah dicoba berkali-kali kemudian kompor di coba di nyalakan ternyata malah terjadi ledakan, sang suami mengalami luka bakar di badan, leher dan wajah, sementara sang isteri mengalami luka bakar di bagian kaki, dapurnya sendiri mengalami kerusakan, atap plafonnya jebol.

Di statusnya selain rasa duka juga ada rasa kecewa karena kasus gas meledak sudah lama terjadi tetapi masih terjadi lagi. 

Saya jadi ingat ketika pernah terlibat langsung dalam penyaluran konversi minyak tanah ke Gas LPG 3 Kg dan kompornya komplit, sebelum menyalurkan saya diberi pengarahan dan diberi materi cara memasang dan memakai tabung gas oleh ketua Team dan selanjutnya disosialisasikan kepada penduduk penerima konversi Gas LPG 3 Kg.

Maka dengan ilmu yang masih saya ingat akhirnya saya ikut mengkomentari, kenapa hal itu terjadi dan bagaimana pencegahannya, belum setengah jam ternyata komen saya di "like" oleh 40 orang pesbuker, saya merasa surprise dan sedikit terharu, sehingga di kesempatan ini saya ingin membagikan ilmu saya siapa tahu menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi rekan-rekan kompasianer yang lain, tulisan tentang ini pernah ada di Kompasiana tetapi semoga bisa melengkapi.

Mengapa gas LPG sampai meledak : 

  1. Terjadi kebocoran gas, karena pemasangan klep (karet seperti cincin) di tabung gas yang tidak benar, longgar atau sobek atau selang gas bocor/sobek karena sering tertekuk atau digigit tikus itulah makanya sebaiknya belilah selang yang ditutupi logam atau hindari kuah masakan tumpah mengenai selang dan kemudian tidak dibersihkan.
  2. Klem/cincin pengencang baik ke regulator maupun ke kompor gas  kurang kencang, pemasangan regulator ke tabung tidak pas (terdengar desis atau tercium bau gas di  sekitar regulator), pipa-pipa di kompor sebelum tungku bocor.
  3. Ruangan dapur tertutup rapat, sempit dan sirkulasi udara tidak bagus, penempatan tabung gas terlalu dekat kompor.
  4. Gas yang keluar terakumulasi di bawah karena berat jenisnya lebih berat daripada udara.
  5. Adanya percikan api baik dari korek api, pemantik di kompor gas ataupun dari saklar listrik.

Tindakan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Pastikan bahwa kompor gas kita masih baik, bersihkan dari kotoran bekas kuah atau masakan yang tumpah. Kuah atau bekas makanan yang menempel di selang atau kompor akan menarik perhatian tikus atau akan mempercepat selang menjadi lapuk. 
  2. Pastikan selang yang tersambung ke kompor gas dan regulator terpasang baik dan kencang, apabila sudah tidak layak atau rusak segera ganti.
  3. Pastikan regulator masih bekerja baik, pengunci dapat mengunci dengan baik, apabila sudah tidak bisa mengunci dengan baik segera ganti dengan yang sudah ber-SNI, regulator sebaiknya yang mempunyai indikator volume gas, hal ini selain mengetahui isi gas dalam tabung juga bisa mengetahui apakah terjadi kebocoran gas. 
  4. Pastikan tabung gas yang dibeli isinya sesuai dengan ketentuan/berat, tabung gas baru yang masih tersegel apabila beratnya terasa kurang kemungkinan ada dua, pengisi tabung gas curang atau gas bocor.
  5. Ketika segel tabung dibuka pastikan klep karet ada, baik/tidak sobek, terpasang dengan baik/tidak longgar.
  6. Pasang regulator dan lakukan penguncian yang sempurna, jangan nyalakan dulu kompor  sebelum diperiksa apakah tidak tercium bau yang menyengat/khas dan tidak terdengar suara mendesis, suara itu menandakan ada kebocoran. Sekarang di toko-toko ada alat untuk pengencang regulator, sebaiknya di gunakan untuk menghindari regulator tersenggol dan menjadi kendor. Usahakan penempatan tabung jauh dari jangkauan anak-anak dan apabila memungkinkan tabung gas diletakkan di luar dapur dan posisi aman.
  7. Perbaiiki sirkukasi udara di dapur, kalau perlu pasang kipas angin/exhause. 
  8. Jangan nyalakan kompor atau menyalakan pemantik api atau menyalakan lampu atau mencolokan stop kontak (mis. Dispenser/magic jar) ketika di dapur tercium bau gas. Api yang terpercik akan membuat gas terbakar dan memuai Gas LPG diberi bau khas khusus supaya kalau terjadi bocor segera diketahui.
  9. Sediakan alat pemadam api di dekat dapur

CATATAN : apabila timbul api di selang atau regulator atau malah di tabung Gas jangan panik dan lari, segera ambil air dan siram di tempat api atau tutup dengan karung yang sudah dibasahi, Gas beda dengan minyak tanah atau bensin, kalau minyak tanah atau bensin menyala apabila disiram air akan menyebabkan api semakin melebar.

Lihat video pengebotan minyak, cerobongnya mengeluarkan api tetapi tidak meledak karena tekanan gas dari perut bumi juga sudah di atur sehingga tidak keluar gas yang liar, atau kalau berani, beli obat nyamuk kaleng  trus semprotkan dan nyalakan api sehingga mengenai cairan yang keluar maka akan terjadi semprotan api, tetapi api tidak akan masuk ke dalam kaleng, ketika isi kaleng habis maka api juga akan padam sendiri.

Kejadian tabung gas meledak sangat jarang terjadi karena tabung gas meledak apabila terkena suhu yang tinggi atau tekanan yang kuat, namun demikian sebelum membeli tabung gas pilih tabung yang benar-benar ber-SNI, ciri-ciri Tabung Gas Palsu atau  non-Pertamina di antaranya tampilan cat agak baru sehingga terlihat mengkilap namun akan mudah terkelupas jika tergores. Ciri lain adalah kualitas las-lasan pada bodi tabung umumnya kurang baik atau kasar, berat tabung umumnya kurang dari berat standar, berat standar satu tabung elpiji 3 kg sekitar 4,95 kg sedangkan yang palsu beratnya 4,6 kg atau 4,8 kg. Selain itu biasanya belum disertai rubbel seal dan kalau pun ada biasanya berwarna hitam.

Alhamdulillah, senangnya bisa berbagi....

Utamakan Selamat. .. !!

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun