Baru kali ini saya menderita sakit keras seumur hidup ini jelasnya sakit kanker getah bening, biasanya hanya sakit ringan seperti flu dan batuk, masuk rumah sakitpun yang terakhir karena saya mengalami kecelakaan ketika jatuh dari motor yang menyebabkan, pergelangan tangan saya harus di pen.Â
Awalnya yaitu sekira akhir bulan Ferbruari 2016 saya mengalami flu namun saya rasakan flu ini tidak seperti biasanya, seperti biasa saya minum obat yang dijual bebas, kemudian saya minta badan saya dikerok dan dipijat namun ternyata masih tidak kunjng sembuh malah pendengaran telinga sebelah kanan saya berkurang dan mulai ada benjolan di leher sebelah kiri, dokter menyarankan saya ke dokter gigi, namun hasilnya gigi saya normal jadi hanya dibersihkan plak-plaknya saja, penderitaan saya bertambah karena telinga kanan juga berkurang, akhirnya saya memeriksakan diri ke rumah sakit dan setelah diperiksa oleh dokter THT dan pemeriksaan endoskopi ternyata ada benjolan yang menutup saluran estakhius yaitu saluran telinga yang menyambung di rongga mulut/leher di daerah nasofaring, saya coba browsing dan menduga sendiri bahwa saya terkenan kanker nasofaring walaupun ada gejala yang tidak sesuai dengan penyakit itu yaitu saya tidak mengalami mimisan.Â
Benjolan di leher saya yang kanan semakin membesar ditambah yang sebelah kiri dan ini juga tidak sesuai dengan gejala kanker nasofaring karena kalau kanker nasofaring biasanya hanya satu bagian saja. Dokter kemudian merekomendasikan memeriksa saya lengkap mulai cek darah, USG (hasilnya : limfa saya bengkak 28%, ada batu ginjal 3 uk. 0,4-0,7 mm, dan juga prostat saya ada kelainan... Ya Allah..but it's OK), kemudian saya menjalani Scan di sekitar kepala dan akhirnya saya di Vonis mengidap penyakit LMNH (Lymfoma Magnolia Non Hodgin) sejenis kanker getah bening namun kanker itu berada di daerah nasofaring, pengobatannya saya adalah Kemoterapi sebanyak 6 kali dan penyinaran 20 kali setiap hari.
Masalah lain terjadi, untuk menjalani kemoteapi selain kondisi badan harus sehat juga kondisi darah saya harus sesuai standar untuk bisa menjalani kemoterapi, nah ternyata trombosit saya kurang yang seharusnya antara 150.000-400.000, trombosit saya hanya 76.000 an, tindakan dokter saya harus ditranfusi trombosit sebanyak 4 kantong, setelah selesai malam hari saya di cek hasilnya ternyata malah berkurang menjadi 75.000, saya kembali ditransfusi sebanyak 4 kantong hasilnya sama bukan bertambah malah berkurang menjadi 36.000, akhirnya saya ditranfusi trombosit aferesis yang harganya sampai 3 juta rupiah (untung saya memakai BPJS sehingga semua pengobatan gratis) hasilnya bertambah namun hanya sampai 50.000 dan kembali saya ditransfusi trombosit lagi malah juga ditransfusi darah sebanyak 3 kantong, hasilnya kembali turun parah menjadi 16.000, kemudian darah di panggul saya diperiksa hasilna saya mengidap MDS (lupa apa itu singkatannya) yang intinya tubuh saya tidak bisa memproduksi secara sempurna trombosit saya tidak bisa sampai "matang" dan ini katanya belum ada obatnya..!!. Saya pasrah dan ikhlas menerimanya dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. (QS. Asy Syu'ara ayat 80, "dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku").Â
Akhirnya setelah 20 hari terbaring di rumah sakit saya "dipulangkan" dengan harapan tromboit saya bisa naik ke normal, dan saya harus kontrol lagi sebulan kemudian. Satu hal yang membuat saya terharu, isteri dan anak-anak menerima dengan ikhlas dan sabar ataspenakit saya, teman-teman baik di lingkungan sekitar saya, teman-teman medsos yang saya beritahu mendoakan dan memberi semangat atas kesembuhan saya bahkan beberapa teman-teman memberi support mengumpulkan dana yang sangat membantu dalam perawatan saya uang memang sangat diperlukan saat ini.. Berat badan saya turun drastis yang asalnya 74 Kg menjadi 41 Kg atau berkurang sebanyak 33 Kg, but it's OK.
Setelah sebulan saya kontrol lagi trombosit saya Alhamdulillah naik ke angka 75.000 dan mungkin melihat kondisi saya harus opname namun akhirnya dokter tetap melakukan kemoterapi untuk yang pertama kali, Alhamdulillah 2 hari kemudian bejolan di leher saya yang sebesar kepalan tangan bayi di kanan dan sebesar kepalan bayi prematur hilang..!!, saya menangis, selama sebulan di rawat di rumah sakit itu saya sering mengalami halunisasi, malah saya berfikir inilah akhir hidup saya, setiap sesudah sholat saya memasrahkan diri saya kepada Allah SWT. Sejak berat badan saya turun drastis saya tetap berusaha makan walaupun hanya makan buah atau sarapan energen dan roti tawar, malah sebelum di vonis kanker nasi sebelum dimakan saya blender beserta lauk pauknya dan itupun makanya sampai lama sampai hampir satu jam-an seringnya tidak masuk namun saya teus selalu mencoba makan,Â
Alhamdulillah setelah kemo ke-3 nafsu makan saya mulai datang, makan nasi pertama saya adalah sebungkus nasi padang dengan lauk rendang yang dibelikan isteri tercinta, tidak ada tersisa satu butir nasipun kecuali bungkusnya, isteri saya senang sekali melihatnya. Berat badan saya sudah ke angka 54, teman-teman yang mengikuti perkembangan saya ikut senang dan tetap memberi semangat dn do'a juga menyuruh saya banyak-banyak makan..Alhamdulillah terimakasih teman..Â
Menjelang kemo ke 5 terjadi kelambatan sampai 1 periode terjadi sesuatu dengan tubuh saya, saya tidak bisa menelan dan suara saya hilang, badan drop akhirnya saya harus opname lagi berat badan menurun drastis mungkin sampai 45, makan minum harus melalui selang lewat hidung, itu berlanjut i kemo ke 6, ketika tulisan ini saya buat saya sedan di opname, trombosit saya tuun begitu juga leukosit, ada yang menjadi perhatian saya ketika saya tanya kepada dokter mengenai saya tidak bisa menelan dan suara saya hilang, beliau mengatakan, nanti di cek apakah muncul tumor baru atau persyarafan terganggu, kalau tumor baru maka kemo akan terus berlanjut. Saya tersenyum, ah saya sudah berpengalaman untuk hal ini jadi ketika yang pertama saya jalani saja apalagi kalau ada yang kedua ? Kalau ada pertanyaan "apa saya tidak ingin sembuh ? Itu pertanyaan yang lucu. Allah sedang sayang kepada saya, dan kepada keluarga saya dan saya senang menerimanya, Terimakasih Ya Robb... Terimakasih selalu bersama kami dan menunjukkan Sekarang jam 10 malam jadwalnya minum obat... Semoga yang membaca tulisan ini selalu diberi kexehatan dan lindunganNya.. Aamiin..Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H