Mohon tunggu...
Tjatur Piet
Tjatur Piet Mohon Tunggu... Swasta -

Saya biker...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi, Anda Salah Besar!!!

21 November 2014   23:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:11 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menyalahkan Jokowi baik secara terang-terangan maupun dengan cara yang samar-samar atau secara tersirat masih dan mungkin akan terus belangsung sampai entah kapan, setidaknya mungkin sampai ibeliau turun dari kepeminpinan... Eh, bisa jadi ketika turunpun pasti masih ada yang menyalahkan, saya melihat itu antara kasihan dan resiko beliau.
Ketika masih di Solo (saya catat mulai menjabat Walikota saja) banyak yang menyalahkan dia (saya tidak menulis detail kesalahannya karena tuduhannya beraneka macam) seperti perihal Mobil ESEMKA, ketika melepaskan diri dari Jabatan Walikota, ketika mengajukan menjadi Gubernur DKI, ketika jadi Gubernur, ketika melakukan kebijakan2 selama jadi Gubernur DKI seperti KJS KJP, ketika mendaftar jadi Capres juga disalahkan, ketika terpilih juga disalahkan karena belum mengundurkan diri, atau karena membentuk Kantor transisi, ketika masih suasana pelantikan juga disalahkan karena nggak ngasih hormat, ketika memilih menteri juga disalahkan karena Memilih Susi yang ijazahnya cuma SMP, Tatoan dan Perokok, ketika di APEC disalahkan (besar) karena "menjual Indonesia" terus ada yang menyalahkan ketika melantik Ahok, dan yang heboh ketika menaikkan BBM bahkan ada yang minta supaya dicatat di Rekor Muri yang terakhir menyalahkan Pengangkatan Jaksa Agung yang berlatar belakang Politik.. !!
Budaya menyalahkan Pemerintah dalam hal ini Jokowi memang sah-sah saja. Kalau Jokowi salah memang manusia.. betul kan ?? Nah, kalau bicara dampak dari sebanyak yang saya sebut di atas apa yang meyebabkan rakyat pasti (dalam waktu yang lama) sengsara ?? Dan kemudian berdampak kepada krismon baru ?? Dan kemudian menjadi aksi huru hara seperti tahun 1998 ??
Saya bukan pengamat apapun mau politik, ekonomi apalagi masalah Hankam, tetapi saya ingin mencermati ketika beliau memilih Susi Pudjiati sebagai Menteri KKP, sejauh ini eh baru beberapa minggu lalu di lantik hal apa yang sudah dilakukan Ibu Menteri ?? Saya Catat,  Salah satu hal, gajinya diberikan untuk kesejahteraan nelayan tua. Penilaian Anda bagaimana ?? Baguskah ??

Kemudian menaikkan BBM, apakah dipastikan nanti akan menyengsarakan Rakyat ?? Kalau yang bilang pasti, terus terang saya hanya akan jawab mari kita lihat dulu, begitu pula dengan pelantikan Jaksa Agung.
Ketika Pejabat baru dilantik sering ada istilah Penilaian 100 hari kerja, dan gembar gembor 100 hari kerja itu sangat kentara. Masyarakat seakan memberi kelonggaran kepada Pejabat/Penguasa baru tersebut selama 100 hari kerja tersebut. Jokowi dan Ahok pada waktu menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur juga dinilai 100 hari kerjanya.

Sekarang Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia, Jabatan yang "paling tinggi" (baca: paling hebat) dari Jabatan lainnya yang ada di Indonesia, penilaian 100 hari kerja tidak begitu terdengar, beberapa elemen Masyarakat termasuk beberapa pejabat Negara seperti Anggota DPR, Pengamat politik, atau pejabat Parpol akan langsung bereaksi menilai bahkan langsung menyampaikan hasilnya apakah tindakan Jokowi itu benar atau salah. Mereka seakan akan tidak memberikan kesepatan kepada Pejabat yang ditunjuk bekerja. Abraham Samad, seorang Pimpinan KPK dengan bahasa terselubung menyampaikan bahwa beliau Kecewa atas pemilihan Jaksa Agung yang kemarin dipilih Jokowi.

Dan terakhir, beberapa masyarakat malah menjuluki pemerintahan ini adalah Rezim Jokowi. Dalam KBBI memang arti Rezim bukan yang negatif tetapi di masyarakat Rezim seringkali bersifat negatif.
Sebagai penutup, saya senang kalau kita bicara dengan data dan fakta, berprasangka baik harus lebih di dahulukan, jangan sampai malah apa yang kita ucapkan menjadi sebuah  Fitnah, ngeri rasanya kalau bangsa yang besar ini Fitnah yang entah apa penyebabnya tumbuh dengan subur, akibatnya tentu saja kebencian antar sesama masyarakat Indonesia, betapa mudahnya ini terjadi media sosial sekarang masih penuh dengan hal itu.

Saya tetap mendukung Pemerintahan baru dan tetap (mengajak Kompasianer tentu saja) ikut mengawasi Pemerintahan baru/Pemerintahan Jokowi dan JK, termasuk mengawasi kinerja para Wakil Rakyat, Anggota Dewan yang Terhormat di daerah maupun di pusat.
Semoga Allah tidak memurkai kita, karena sikap Su'uzhon, sikap membenci yang tidak berdasar terhadap Pemimpin Kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun