Mohon tunggu...
toni hidayat amran
toni hidayat amran Mohon Tunggu... -

non-partisan marketier traveller quisser scholarshiper

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rempoa Versi Tuhan

4 Agustus 2010   14:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:18 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

menyaksikan tayangan tayangan di tv,membaca berita di media cetak dan online rasanya negeri ini semakin alami kemunduran alias kembali ke jaman zahiliah kekerasan, tawuran hingga pembunuhan terjadi begitu mudah dan tanpa rasa bersalah oleh sebagian ummat yang justru terjadi jelang ramadhan bahkan dibulan yang mestinya oleh ummat Islam bisa dimanfaatkan dengan berbuat kebajikan individu atau berjamaah di bulan rajab dan syaban sungguh kejadian demi kejadian terjadi atau bergulir tanpa sebab serta penanganan oleh pihak aparat juga pemimpin ormas bahkan terakhir disalah satu situs berita karena kegagalan pemimpin nasional nya yang kurang tegas memang kita tidak boleh menyalahkan pihak atau hal2 lain sebagai penyebab terjadinya kerusuhan tsb tapi mungkin diri kita sendiri yang harus instropeksi atau muhasabah apakah yang kita lakukan salah atau sudah benar kasus tanjung priok, sampit, tawuran antar mahasiswa dan juga antar pelajar, lalu kejadian di mbah priok terakhir rempoa..apakah ini kesalahan manusia atau human error atau tangan2 syetan yang trus tiada henti mengadudomba manusia dengan manusia apalagi sesam ummat.. jawabannya tentu hanya Tuhan YME atau Sang Khaliq yang tahu tapi apakah kita juga harus cari tahu apa penyebabnya mungkin para founding father atau leluhur kita sedang menangis di atas sana menyaksikan kenapa para penerus mereka kok saling bermusuhan sementara musuh kita diluar sana atau malah ada dalam diri kita sedang menghantui agar kita selalu bermusuhan saat senin kemarin pasca kejadian rempoa saya sempat melihat para agt brimob yang sedang kelelahan bertugas mereka tengah beristirahat dan sebagian lagi ada yang melakukan sdolat dhuha karena memang masih pagi di masjid polres selatan yang berdekatan dg tempat saya bekerja lalu pada selasa malam mereka pun kembali siap2 bertugas untuk melakukan pengamanan ekstra karena terdengar isu akan ada bentrokan jilid 2 di rempoa sementara sebagian dari mereka tunaikan sholat maghrib berjamaah lalu saya teringat saat kejadian ahmadyah di kota kuningan jawa barat saat demo terjadi dimana ummat yang tergabung di ormas penentang keberadaan ahmadyah bershalawat saat bersamaan para polisi anti huru hara ber -asmaul husna luarbiasa walaupun harus terjadi kekerasan saat itu sekali lagi mohon bagi para kompasianer apakah tangan Tuhan berperan...???? saya yakin hal ini terjadi karena memang manusianya seperti halnya sebuah pesawat yang jatuh bisa jadi si pilot atau mesin pesawat atau yang memerintah / pemberi komando sekali untuk para provokator yang jelas manusia bukan syetan pesan pan pong /artis jangan bermain dibelakang layar dengan menghasut segeralah tobat atau tomat lagu dari band wali saat ini saya belum menemukan jawaban pasti walau saya yakin benar memang syetan lah yang telah mempengaruhi terjadinya kerusuhan demi kerusuhan ini lah wong polisinya saja mereka tekun beribadah apalagi saat mereka tdk gunakan atribut terlihat sekali wajah2 alim bukan beringas justru saat kita saksikan ormas2 yang notabene agamis malah terlihat beringas mohon maaf bagi kompasianer yang merasa 'tersinggung' saya bukan dukun salah semua pihak alias saya hanya orang netral yang dilahirkan dari keluarga pendiri organisasi muhammadyah di kota sawahlunto sumatera barat dan saya bangga tentunya terlahirkan sebagai seorang muslim saya telah melihat ketika di tanah suci bangsa kita sama dengan bangsa arab dari seluruh liga arab yang berada di sana 'terpecahbelah' maaaf makanya shaf kita tidak rapat dan sangat mudah disusupi syetan..tolong kami semua ya ALLAH SWT

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun