A. Ringkasan peringkat hasil uji PISA 2015 oleh OECD terhadap anak-anak sekolah usia 15 tahun dalam bidang sains, matematika dan membaca di 70 buah negeri:
1. Singapura; 2. Jepang; 3. Estonia, 4 China Taipei, 5. Finlandia, 6. Â Makao China; 7. Kanada; 8. Vietnam, 9. Hong Kong China, 10. B-S-J-G Â China; 11. Korea Selatan; 12. Selandia Baru, 13. Slovenia, 14. Australia, 15. Inggeris, 16. Jerman, 20-21. Denmark dan Belgia, 25. Amerika Serikat; 62. Indonesia.
B. Pada 7 September 2018, koran online The Guardian, Inggeris, memberitakan sebagai berikut secara ringkas:
1. Singapura
Lima puluh tahun lalu mayoritas penduduk Singapura buta huruf. Sekarang Singapura dijunjung tinggi sebagai salah satu teladan untuk pendidikan di seluruh dunia. Singapura, dengan penduduk sekitar 5,6 juta orang, terus-menerus berperingkat tinggi di dunia untuk pendidikan.
Pendidikan amat terpusat dan menjadi guru amatlah kompetitif. Calon guru direkrut dari tiga teratas di antara para lulusan SMU dan kurang dari seperlima pendaftar diterima masuk untuk pendidikan calon guru.
Jumlah guru yang berhenti dari sekolah adalah di bawah 3%. Di Amerika Serikat 6%.
Di Singapura para guru memakai sekitar 40% dari waktu mereka bersama-sama dengan para murid, jauh di bawah yang di AS. Sisa waktu mereka dipakai untuk riset, perencanaan pelajaran dan menyusun strategi dengan para guru yang lain untuk memastikan bahwa kebutuhan para murid mereka dipenuhi.
Hasil-hasil lainnya:Â
(i) Nanyang Technological University (NTU) berperingkat ke-11 di dunia menurut QS World University Rankings 2018. Universitas Indonesia (UI) ke-277. Menurut QS World University Rankings 2019, NTU berperingkat ke-12 dan National University of Singapore (NUS) ke-11. UI ke-292.Â
(ii) Mutu pendidikan dasar di Singapura adalah nomor dua dan tiga yang tertinggi di dunia bersama-sama dengan Swiss, masing-masing  dengan skor 6,2 dari kisaran skor 1 (mutu rendah) dan  maksimal 7 (sangat baik); Finlandia nomor 1 dengan skor 6,7; Amerika Serikat, Norwegia dan Malta  sama-sama nomor 11 dengan masing-masing skor 5,5.; Jepang, Lebanon,  Inggeris Raya, Islandia, Australia dan Taiwan China sama-sama nomor 14 dengan skor 5,4; Jerman nomor 20 dengan skor 5,3. Total negeri yang datanya tersedia: 20 (www.statista.com, quality of primary education 2018)
(iii) Di Indeks Perkembangan Manusia (HDI) terbitan Program Pembangunan PBB (UNDP: Human Development Indices and Indicators: 2018 Statistical Update) per tanggal 14 September 2018, Singapura nomor 9, Â Amerika Serikat nomor 13, Finlandia nomor 15, Korea Selatan nomor 22 bersama-sama dengan Israel, Indonesia nomor 116, dari 189 negeri dan wilayah yang datanya tersedia.
(iv) The 2018 Bloomberg Innovation Index menempatkan Singapura di peringkat 3 di dunia, Korea Selatan dan Swedia nomor 1 dan 2, di atas Jepang  (6), Finlandia (7), Amerika Serikat (11), China (19), Italia (20), Polandia (21), Kanada (22), Selandia Baru (23), Islandia (24),  Russia (25), Malaysia (26), Thailand (45), di antara 80 buah negeri dan wilayah yang dinilai.Â
(v) Peringkat di Indeks Persepsi Korupsi selama 2017: nomor 6 Â di antara 180 buah negeri dan wilayah di dunia. Kisaran angka persepsi korupsi di Singapura selama 2012-2017: 84-86.Â
Di Asia, Singapura adalah negeri yang paling bersih dari korupsi.Â
Di dunia, Hong Kong China berperingkat 13, sekelas dengan Australia dan Islandia.
Peringkat tertinggi di dunia dipegang oleh Selandia Baru selama 2017: nomor 1. Kisaran angka persepsi korupsi di Selandia Baru: 89-91.Â
Peringkat Indonesia selama 2017: nomor 96, sekelas dengan 4 buah negeri di Amerika Selatan dan Tengah (Brazil, Kolombia, Panama, Peru), Thailand (Asia) dan Zambia (Afrika).Â
Kisaran angka persepsi korupsi di Indonesia selama 2012-2017: 32-37. (Corruption Perceptions Index 2017 di www.transparency.org)
Semakin tinggi angka-angka persepsi tersebut, semakin bersihlah negeri yang bersangkutan dari korupsi.Â
Angka 100= sangat bersih. Angka 0= amat korup.
(vi) Pada 1963, Singapura adalah salah satu negeri yang paling miskin di dunia. Sekarang Singapura adalah salah satu negeri yang paling kaya di dunia dengan GDP per penduduk Singapura sekitar USD 62.000 per akhir 2017, setara dengan yang Amerika Serikat. Indonesia: sekitar USD 4.000.
Update 18 September 2018:
Pada 13 September 2018, majalah Forbes melansir the Global Exchange Index (GEI), yang merupakan buah kerja bareng  Forbes Insights dan OFX.
Singapura berperingkat satu di dunia dalam hal kemudahan berbisnis dan juga kepuasan para penduduk asing (ekspatriat).
GEI itu menyusun peringkat para penerima terbesar di dunia dalam hal investasi langsung asing (FDI per akhir 2017.GEI membandingkan sifat-sifat misalnya lingkungan usaha sebuah negeri dan tingkat penerimaan setiap negeri dalam hal investasi asing dan melindungi kekayaan pribadi. Indeks itu juga membandingkan biaya hidup di ibukota-ibukota dan mutu pengalaman para ekspatriat masing-masing, yang berdasarkan hasil penelitian sekala luas tentang pendapat.
Ketika pendudukan Jepang atas Korea berakhir pada 1945, Korea Selatan mengambil guru-guru Jepang. Hanya warga negara Jepang diijinkan mengajar dan masuk SMU Korea Selatan. Pada saat itu sekitar 80% penduduk Korea Selatan buta huruf. Sekarang Korea Selatan memiliki salah satu di antara penduduk yang berpendidikan terbaik di dunia.
Pada 2015, 69% di antara penduduknya yang berusia 25 sampai 34 tahun telah lulus pendidikan pasca-SMU., angka yang tertinggi di antara semua negeri OECD (Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan). OECD beranggotakan 34 buah negeri: Australia, Austria, Belgia, Kanada, Chili, Republik Cheko, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani Jepang, Korea Selatan, Inggeris, Swiss, Swedia, Norwegia, Selandia Baru, Belanda, AS dll. (www.oecdwatch.org)
 Sistem sekolah Korea Selatan amat tersentralisir dan amat bergantung pada hasil tes. Pendidikan adalah profesi yang paling popular di sana dan para guru bergaji tinggi dan amat qualified. Pendidikan memiliki jalur pengembangan karir yang jelas dan para guru dihargai karena memperkuat keterampilan mereka.  Walaupun gaji awal untuk para guru sedikit di bawah rata-rata OECD yang USD 32.202, guru yang digaji pada skala tinggi mendapatkan USD 55.122, lebih tinggi daripada rata-rata OECD dan lebih dari dua kali penghasilan rata-rata rumah tangga yang hanya USD 21.723 per tahun di Korea Selatan.
Hasil lain:Â
(i) Seoul National University (SNU) berperingkat ke-36 di dunia menurut QS World University Rankings 2018. Menurut QS World University Rankings 2019, SNU tetap berperingkat ke-36.Â
(Sebagai tambahan: Di prakata buku Culture Matters, Samuel P. Huntington menulis bahwa orang Korea Selatan menghargai sifat hemat, investasi, kerja keras, pendidikan, keteraturan dan disiplin.)
(ii)Peringkat di Indeks Persepsi Korupsi selama 2017: nomor 51 di dunia. Kisaran angka persepsi korupsi selama 2012-2017: 54-56.
(iii) Selama tahun 1960-an, Korea Selatan juga salah satu negeri yang termiskin di dunia, sekelas dengan Ghana. Per akhir 2017, GDP per penduduk Korea Selatan adalah sekitar USD 30.000, hampir separuh GDP per penduduk Amerika Serikat (AS).
Ghana: GDP per kapita per akhir 2017 adalah sekitar USD 1.600, atau hanya sekitar 5,33% dari GDP per penduduk Korea Selatan.
Peringkat di Indeks Persepsi Korupsi selama 2017: 81, sekelas dengan Maroko, India dan Turki. Kisaran angka persepsi korupsi di Ghana selama 2012-2017: 40-48.
3. Finlandia
Masuk ke jenjang pendidikan guru di Finlandia susah. Persentase penerimaan masuk ke program pendidikan guru di Universitas Helsinki (6,8%) lebih rendah daripada program studi hukumnya (8,3%) dan fakultas kedokterannya (7,3%) pada 2016.
Orang Finlandia berkomitmen menjaga keunggulan mereka dalam pendidikan. Setiap empat tahun, pemerintahnya menilai ulang rencana pendidikannya untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan negeri mereka yang berubah-ubah.
Hasil lain:
(i) Universitas Helsinki ke-102 di dunia menurut QS World University Rankings 2018 dan ke-110 menurut QS World University Rankings 2019.
(ii)Peringkat di Indeks Persepsi Korupsi selama 2017: nomor 3 di dunia. Kisaran angka persepsi koruspi selama 2012-2017: 85-89.Â
Catatan: Tentang guru humanis dan passionate, baca juga Denmark.
Baca juga cara-cara peningkatan kreativitas dan inovasi.
Semoga bermanfaat. Â Silakan share dengan semua teman yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H