ini ruang kami, pertemuan kami:mendoan, tahu isi, bacem tahu, jadah bakar, ceker, debu, keringat dan riwayat-riwayat lelah.
kopi pahit dihirup seperti menghikmat hidup yang tak kunjung manis,
maka riwayat-riwayat pun berceloteh bising bahkan hiruk-pikuk seperti dang dut koplo menghentak-hentak dalam benak kami yang lelah disumpal oleh kutuk dinamai:uang.
sangit tempe dibakar, harum jadah dipanggang persis nasib dan takdir dibolak-balik dari lelah ke lelah, persis angka-angka keramat yang harus ditebak.
ini pertemuan kami, tempat saling menertawakan nasib sekaligus menerka dan tertawa melihat malaikat bugil membagi-bagi kartu takdir dinamai harapan dan omong kosong
angkringan mungkin simpang jalan atau ceruk busuk yang harus disinggahi agar bisa mengenang aroma wangi yang melupakan kami sejak disabda jadi manusia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H