"ini musim ke berapa? " bisikmu lamat.Â
udara menderu tapi hanya desah angin menjawab bisu
"musim apakah ini? segala laut pasang surut tiada akhir. Segala pantai mencipta liang pasir tempat waktu sembunyi dari detik celaka. "
udara menderu. matahari lunglai dan bisu tanpa cahaya ungu. arus sungai mengalir manja dan ogah berlari sebab cemas di buru hulubalang waktu.Â
"siapa sanggup mengeja musim?Â
langit kehilangan biru. hari sekarat bersama bilangan-bilangan melaju entah memburu kemana, Â diburu apa.Â
"duh, siapa yang tabah dan sanggup mengeja musim? "
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H