bertahun-tahun kami selalu ziarah di sini, mengingat-ingat kematian diri sendiri yang tak pernah sanggup kami lafalkan sebab lidah kelu serta mata telah berembun
untuk apakah setiap kepergian ditanyakan?
apalagi harus dirayakan dengan air mata
kami hanya ingin memasuki lorong asing dengan riang sambil mengulum senyum, namun kami dapati tubuh telah fana, langit pun menyimpan rahasia-rahasia hujan seperti tanah dan taburan bunga-bunga singitkan usia
duh, segalanya akan kembali pada muasal, kembali pada warna sunyi
: rahim debu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H