batu-batu mengeram di bawah reruntuhan hatiku
batu-batu ini, resahku,
kengerian yang mengeram bagai harimau dengan taring hiu
menggeroti akar batang-batang air dalam jiwa
beribu unggas pun berlarian
membawa cinta dan seluruh senyum
            jasadku penuh ulat
            jiwaku sarang belatung
tunjukkan kolamMu.akan kucelup tubuh anyir
                                            namun, tinggal sesobek doa
                                                            yang tak diperdulikan musim hujan.