Gender differences atau perbedaan gender sebenarnya tidak masalah sepanjang tidak memunculkan gender inqualities (ketidakadilan gender). Realitanya ternyata perbedaan gender menghasilkan berbagai ketidakadilan gender, utamanya bagi kaum perempuan. Ketidakadilan gender tersebut bisa berupa marginalisasi, subordinasi, stereotipe, kekerasan, dan beban kerja ganda.
Fenomena ketidakadilan gender ini memicu kesadaran akan kesetaraan gender yang menjadi isu dan agenda utama. Kesetaraan gender dapat dimaknai sebagai kesamaan kondisi bagi laki-laki maupun perempuan dalam memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia agar dapat berperan dan berpartisipasi dalam berbagai ranah seperti hukum, pendidikan, sosial, ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan serta mempunyai akses dan penikmatan yang sama pada hasil pembangunan.Â
Indikasi terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender adalah tidak ada lagi diskriminasi antara perempuan dan laki-laki dalam pemilikan akses, kesempatan partisipasi dan kontrol atas hasil pembangunan. Adanya kesetaraan dan keadilan gender akan menghilangkan marginalisasi, subordinasi, stereotipe, kekerasan dan beban kerja ganda
Feminisme dan genderisme merupakan gerakan yang bertaut satu sama lain. Keduanya berjejak pada cita-cita yang sama namun memiliki beberapa perbedaan. Gerakan feminisme lebih bersifat pemberontakan yang menggugat struktur interaksi kekuasaan yang memarjinalkan perempuan. Perlawanan terhadap dominasi laki-laki sekaligus menolak posisi perempuan sebagai subordinasi laki-laki.Â
Gerakan feminisme adalah gerakan perlawanan terhadap dominasi perempuan. Genderisme tidak melakukan perlawanan namun membangun kesadaran kesetaraan dan keadilan gender.Tidak melihat laki-laki dan perempuan sebagai  lawan yang berhadap-hadapan namun melihatnya sebagai mitra yang setara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H