RM Tjahja Nurrobi, dr, M.Kes, SpOT (K)Â
Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak akhir bulan Desember 2019, masih belum menunjukkan kapan waktu berakhirnya. Didalam kurva epidemiologi pandemi / epidemi kita mengenal 4 tahapan, yaitu: Early Development, Acceleration, Late Accumulation dan Recovery.Â
Mayoritas negara termasuk di Indonesia saat ini berada di tahap Late Accumulation (mendekati puncak). Namun beberapa negara spt Cina dan Korea sudah mulai berada di tahap Recovery (menunjukkan penurunan grafik).Â
Grafik 1: Kurva yang menunjukkan posisi negara-negara dalam memerangi Covid-19
Hal ini memicu banyaknya prediksi oleh beberapa ahli yang melangsir tentang kapan redanya Covid-19 di Indonesia ini. Baik dari lembaga pendidikan (UI, ITB, UGM, UNS), Kementrian / Lembaga (BIN), maupun dari luar negeri (SUTD, JP Morgan).Â
Tabel 1. Beberapa Prediksi Covid-19
 Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa prediksi paling optimis waktu redanya Covid-19 di Indonesia adalah pada bulan April 2020 dan prediksi paling pesimis adalah pada bulan September 2020. Namun demikian bila kita melihat jumlah kasus hingga awal April ini, sepertinya masih mengarah ke puncak kurva dan kecil kemungkinannya akan berakhir di bulan April.
Sementara bila kita mengamati riwayat pandemi yang disebabkan oleh penyakit influensa (Spanish Flu, Asian Flu, Hongkong Flu, Swine Flu) dan penyakit pnemonia (SARS dan MERS), semuanya menunjukkan adanya serangan multi gelombang pada kurva epidemiologinya.Â
Grafik 2 : Kurva epidemiologi pada beberapa pandemi influensa yang menunjukkan serangan multi gelombangÂ
Grafik 3: Kurva epidemiologi pada SARS (2002) dan MERS (2012) juga menunjukkan serangan multi gelombang
Jarak antar serangan sangat bervariasi. Ada yang beberapa minggu hingga beberapa bulan. Hal ini berhubungan dengan mitigasi dan kesiapsiagaan yang diterapkan oleh pemerintah dan masyarakat terhadap adanya kemungkinan serangan yang berikutnya.Â