Mohon tunggu...
Tjahaja Timoer
Tjahaja Timoer Mohon Tunggu... -

Menulis adalah sebuah penguatan nurani

Selanjutnya

Tutup

Money

Kelayakan Usaha Peternakan Sapi Potong Untuk Pemberdayaan Peternak

15 Juli 2011   08:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:39 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pembangunan sub sektor peternakan memiliki nilai strategis dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang terus mengalami peningkatan seiiring dengan pertambahan penduduk, peningkatan pendapatan per kapita serta taraf hidup masyarakat. Daerahyang mempunyai potensi untuk pengembangan usaha peternakan, harus mempunyai lahan yang masih luas dengan ketersediaan hijauan melimpah yang merupakan salah satu daya dukung besar dalam pengembangan peternakan, sementara pertumbuhan ekonominya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional merupakan peluang dari sisi permintaan.

Dalam usaha mencapai skala pemeliharaan yang dapat memenuhi standar minimal kebutuhan hidup keluarga peternak diperlukan beberapa upaya pemberdayaan peternak. Dari analisa SWOT yang dilakukan dalam penelitian ini didapatkan beberapa alternatif strategi diantaranya meningkatkan kemampuan peternak baik dari segi teknis maupun non teknis dengan berbagai pelatihan, penyuluhan dan pembinaan secara kontinyu, melakukan kerjasama diantara peternak, pemerintah dan swasta dalam hubungan kerjasama yang saling menguntungkan, memberikan dorongan berupa penambahan jumlah ternak untuk membantu peningkatan skala usaha kepada peternak yang berpotensi, melakukan rekayasa kelembagaan melalui titip kelola agar tercapai skala usaha yang layak, juga memusatkan kawasan pengembangan ternak terpadu sehingga lebih memudahkan pembinaan, membentuk kelompok-kelompok usaha untuk mengantisipasi posisi tawar menawar peternak, membentuk sistem informasi pasar yang terjadwal dan mudah dijangkau, dan membuat pasar ternak sebagai upaya memanfaatkan peluang pasar.

Kesimpulannya secara umum adalah usaha ternak sapi potong merupakan usaha yang dapat terus dilakukan karena masih memberikan kontribusi bagi pendapatan keluarga dan telah mencapai skala ekonomi (economic of scale) pada jumlah pemeliharaan lima sampai delapan ekor. Namun secara pencapaian standar minimal kebutuhan hidup keluarga peternak belum memenuhi harapan, sehingga diperlukan berbagai upaya seperti perbaikan manajemen dan efisiensi biaya serta melakukan upaya pemberdayaan peternak dan usahanya, baik oleh pemerintah, swasta maupun peternak itu sendiri. Ada indikasi bahwa kenaikan skala usaha menyebabkan usaha semakin layak, terlihat dari kelayakan secara finansial pada skala besardan pendapatan yang semakin meningkat. Dengan demikian skala usaha peternakan sapi potong rakyat masih dapat terus ditingkatkan sampai mencapai skala pemeliharaan yang layak secara ekonomi dan finansial.

Implikasi manajerial yang dapat disarankan secara keseluruhan adalah (1) Peternak memahami perhitungan analisis biaya dan pendapatan untuk mengetahui kondisi peternak dalam keadaan rugi atau tidak dan juga untuk mengantisipasi biaya yang menyebabkan kerugian (2) Meningkatkan efisiensi biaya dengan mengurangi pengeluaran untuk biaya non kas dan mengoptimalkan sumberdaya yang ada dan meningkatkan produksi dengan perbaikan reproduksi dan mutu pakan. (3) Peningkatan penerimaan dengan menaikkan nilai penjualan ternak yang dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas ternak.(4) Menaikkan harga jual ternak agar diperoleh penerimaan yang layak bagi peternak sapi dengan memperbaiki pemasaran seperti informasi pasar dan membuat pasar ternak.(5) Peningkatan skala usaha melalui penambahan modal usaha, seperti menjalin kerjasama dengan lembaga keuangan dan investor, ataupeternak membentuk kelompok usahadan bergabung menjadi skala usaha yang lebih besar. (6) Strategi pemberdayaan peternak sapi potong tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tetapi juga melibatkan peternak itu sendiri dan pihak swasta dengan melakukan kerjasama yang saling menguntungkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun