Hari ini hari terakhir masuk kantor, kusisakan waktu untuk menulis, untuk membunuh waktu sebelum pergi makan malam.Saya banyak mendapat chat atau sekedar sms yang mengatakan this is your most blue christmas , he heh he, aku menanggapi dengan memberi ikon senyum saja, karena saya memang tidak punya jawaban untuk itu.
Saya juga mulai bertanya apa memang akan menjadi natal kelabu buatku, kerena semua hal yang harus terjadi padaku.Apakah makna natal akan hilang di hatiku karena kepergiannya.Jika nanti aku menangis pada waktu lonceng gereja dibunyikan apakah akan membuat natalku menjadi kelabu.Atau ketika saya memutuskan untuk tidak pulang ke rumah natal ini membuat natalku menjadi kelabu.
Jadi orang dewasa menjadi aneh ketika merayakan natal, keriangan sepertinya hilang, saya rindu dengan suasana keriangan yang kudapat sewaktu merayakan natal.Sewaktu kecil gemerlapnya pohot natal dan lagu natal sudah membuat rasa yang syahdu di hati.Sudah dewasa sepertinya tidak tahu harus memaknai dengan apa, karena lebih sering memikirkan masalah hidup yang di dapat.
Ya Tuhan ku, ampunkan saya yang tidak bisa merasakan kasihmu yang besar buatku dan umatmu, Natal yang kudus yang harusnya dapat kami nikmati dan syukuri seringk kali kami lupakan.
Tidak ada blue chrismast , walaupun di hatimu ada sedih karena kesusahanmu, semuanya sudah di tanggung oleh lahirnya Anakmu yang kudus buat kami.
Natal kali ini tidak akan kelabu, karena aku selalu punya Engkau..
Selamat Natal abang Damian, cinta kasihmu akan selalu aku ingat di hatiku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI