[caption id="attachment_100902" align="aligncenter" width="300" caption="Go forest!!!"][/caption] Jika terpaksa saya harus memilih klub liga Inggris mana yang paling saya sukai, saya akan menjawabnya dengan Nottingham Forest Footbal Club. Bukan tanpa alasan karena pada waktu saya masih usia kanak-kanak (tapi telah tahu tentang sepakbola Eropa) klub inilah yang termasuk sering menghiasi berita (bersama Queen's Park Rangers, Luton Town, dan...ah lupa apa saja waktu itu). Bagi generasi sekarang, menyebut klub yang bermarkas di City Ground Nottingham ini pasti akan berbuah tertawaan. Yakin itu! Haha... Masa bodoh lah...hehe. [caption id="attachment_100903" align="aligncenter" width="300" caption="Stuart "][/caption] Nottingham Forest adalah juara Eropa dua kali berturut-turut (1982, 1983). Forest adalah bagian dari hegemoni sepakbola Inggris di kancah Piala Champions dari awal hingga pertengahan dekade 1980an, sebelum terjadinya tragedi memilukan di Stadion Heysel,Brussel, Belgia pada final Piala Champions 1985 antara Liverpool dan Juventus; tragedi yang membuat sepakbola Inggris "terasingkan" selama enam tahun dari kompetisi antarklub Eropa. Bersama Liverpool dan Aston Villa, Forest mendominasi Eropa dengan bergantian meraih juara Piala Champions. Era 1990an dan dekade pertama 2000an adalah masa yang suram bagi klub yang bermarkas di Stadion City Ground, kota Nottingham ini. Semenjak mengalami degradasi dari divisi teratas liga Inggris Forest tak kunjung berhasil kembali. Musim ini Nottingham Forest sedang berjuang dalam kompetisi liga Inggris tingkat II, Championship Division. Musim lalu hampir saja naik ke Premier League namun kandas pada laga krusial. [caption id="attachment_100904" align="aligncenter" width="300" caption="Juara Eropa"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H