Mohon tunggu...
Prinz Tiyo
Prinz Tiyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - I just don't like the odds.

I just don't like the odds.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mari kita berfantasi bola

17 Juni 2011   22:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:25 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Berbagai macam cara digunakan oleh fans sepakbola untuk menunjukkan antusiasme terhadap olahraga ini. Sepakbola memang telah menjadi salah satu bagian dari dinamika kehidupan sebagian masyarakat dunia. Olahraga ini sering diberi julukan "the greatest show on earth". Hugo Sanchez pernah berkata, "The man who created football must be worshipped like God"...haha.. Ada-ada saja "Mister Bicycle" ini.

Salah satu bentuk kiprah orang sebagai fans sepakbola ialah dengan mengikuti permainan sepakbola fantasi (football fantasy). Permainan ini mirip dengan saat kita memainkan Football Manager (FM) atau Championship Manager (FM), sebuah bentuk gim strategi yang dimainkan dengan alat komputer.

Dalam permainan sepakbola fantasi kita akan berperan sebagai seorang manajer sebuah tim yang kita bentuk. Tim tersebut terdiri atas "roosters" atau pemain-pemain pilihan dari berbagai tim yang bertanding dalam sebuah ajang kompetisi atau kejuaraan. Selama ini saya memainkan sepakbola fantasi dalam dua situs sepakbola terkemuka di dunia, yakni www.fifa.com dan www.uefa.com. Hobi sepakbola fantasi telah lama saya tekuni dan sangat mengasyikkan. Sebagai seorang manajer kita harus memiliki kejelian dalam memilih roosters. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain pengetahuan tentang pemain sepakbola, pengetahuan tentang jadual pertandingan, peluang tim dan peluang seorang pemain untuk bermain dalam sebuah tim. Akan tetapi, kita tidak dapat begitu saja memilih roosters karena semuanya bergantung pada anggaran yang kita miliki. Biasanya, pemandu permainan sepakbola fantasi menentukan jumlah "dana" yang dimiliki oleh tim masing-masing peserta. Setelah itu, ditentukan pula harga setiap pemain yang ikut. Pemain-pemain bintang biasanya memiliki harga yang mahal sehingga seorang manajer akan kesulitan di dalam mengumpulkan 11 pemain terbaik untuk timnya. Pemandu permainan juga menetapkan batas jumlah pemain yang berasal dari satu tim yang dapat kita rekrut untuk tim kita.

Permainan sepakbola fantasi lebih dari sekedar asal tempel pemain dan asal tebak hasil. Akan sangat sulit bagi seorang pemain yang minim pengetahuan sepakbola mendapatkan nilai yang tinggi. Di sinilah letak keasyikannya. Kita dapat sedikit merasakan bagaimana repotnya Sir Alex Ferguson, Massimiliano Allegri, Fabio Capello, Pep Guardiola, atau Joachim Loew di dalam menentukan pemain-pemain yang tepat untuk kebutuhan tim mereka masing-masing.

Perhatian: Di dalam bermain sepakbola fantasi, akan lebih baik kita sedikit menahan fanatisme kita terhadap sebuah tim atau  pemain. Para pemain bintang atau idola umumnya memiliki harga yang mahal dan anggaran anda akan tersita ke pemain tersebut. Jika pemain tersebut sukses memberikan nilai, akan menjadi keuntungan. Namun, jika pemain tersebut tampil di bawah standar, maka anda akan rugi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun