Mohon tunggu...
Prinz Tiyo
Prinz Tiyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - I just don't like the odds.

I just don't like the odds.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

10 Profesi yang Terancam Punah

20 April 2011   10:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:36 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Penjual pagar bambu

Pagar bambu terbuat dari anyaman bambu yang dibilah-bilah. Fungsi anyaman ini antara lain sebagai 'tembok' rumah, kandang, dan pekarangan. Saat ini semakin jarang kita temui rumah berpagar bambu (atau papan). Bahkan di desa sekalipun, 'rumah kayu' sudah mulai ditinggalkan. Padahal, rumah jenis ini relatif lebih aman jika terjadi bencana alam gempa bumi.

7. Penjual kayu bakar

Pada masa kanak-kanak saya, hampir setiap pagi penjual kayu bakar lewat di depan rumah. Sekarang profesi ini praktis hilang oleh modernisasi alat memasak seperti 'rice cooker', kompor gas, kompor minyak tanah, dan kompor elektrik.

8. Penjual arang

Terkait dengan profesi no. 7, keberadaan arang juga semakin sulit dijumpai. Barangkali hanya penjual sate yang masih mempedulikannya. Padahal, makanan yang dimasak menggunakan arang/kayu jauh lebih nikmat rasanya.

9. Penjual cairan spiritus

Cairan spiritus yang warnanya biru dulu sangat banyak jumlahnya. Spiritus berfungsi untuk menyalakan lampu, yang kita kenal dengan nama 'lampu petromax'. Di kawasan Pleburan tempat saya tinggal sekarang ini saja, hanya satu orang yang masih menggunakan spiritus, yakni Pak Kumis, penjual bakso keliling.

10. Tukang cuci pakaian

Tukang cuci, dalam hal ini mencuci pakaian dengan tenaga manusia, suatu saat akan tidak dikenal oleh generasi mendatang. Pasalnya, sekarang orang lebih suka menggunakan mesin cuci.

Salam!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun