Mohon tunggu...
Afterschool
Afterschool Mohon Tunggu... Arsitek - Learning like a Finnis

Dont Stop Learning

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelukan Bumi

23 November 2024   23:20 Diperbarui: 24 November 2024   00:21 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hijau dedaunan menyapa pagi,
Udara segar membawa harmoni.
Burung bernyanyi, mengalun syahdu,
Bumi tersenyum, meski sesaat pilu.

Langit biru, kanvas yang luas,
Sungai mengalir, membawa cerita yang ikhlas.
Namun, kita lalai menjaga cinta,
Pada ibu bumi yang terus memberi makna.

Asap mengepul, hutan terbakar,
Air mengering, tanah pun gusar.
Oh manusia, sadarlah kini,
Lingkungan butuh cinta sejati.

Tanamlah pohon di hati kita,
Hapus jejak yang merusak alam raya.
Mari berdamai dengan sang penjaga,
Untuk dunia yang lebih bahagia.

Bumi, maafkan kami yang khilaf,
Kini kami berjanji untuk lebih bijaksana.
Merawatmu dengan sepenuh jiwa,
Agar kau tetap indah untuk anak cucu selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun