Mohon tunggu...
Erzetiyo
Erzetiyo Mohon Tunggu... Lainnya - Pengembara laut dan gunung, penikmat fajar dan senja

Macro lovers, Coffee addict, Bookworm

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Kau Telanjang di Hadapanku

21 Desember 2010   15:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:31 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Silahkan diisi & tanda tangan surat pernyataan. Tanggalnya nanti kami yg tentukan. Bayarnya 50% sekarang di loket depan, sisanya nanti pada hari H"
"Makasih dok..." Dia menggandeng tangganku, berjalan cepat seolah menyeretku keluar dari ruangan periksa dokter. Pandanganku menyapu ruang tunggu, semuanya pasangan muda, tak ada yg paruh baya. Belum sampai ke loket pembayaran, lembar surat pernyataannya aku remas-remas jadi gumpalan lalu kulemparkan ke dalam kotak sampah yg ada di ujung ruang tunggu.
Dia berhenti, menatapku, menuntut jawaban.
Lirih, suaraku tercekat di tenggorokan, "Yuk kita pulang, aku tak ingin berdebat disini"
*****
Lima tahun kemudian...
"Daddy, ini rapornya, La juara satu", La berlari kegirangan menghampiriku bersama wali kelasnya. Aku terlambat datang. Bu guru wali kelasnya menatapku seolah tak percaya kalo aku orang tuanya, "La anak yg pintar, sopan dan pandai bergaul, dia suka sekali bercerita kalo dia tidak punya ibu dan ayah, yg dia punya hanya daddy"
"Iya...saya daddy-nya", aku tersenyum tapi hatiku bergerimis seperti siang ini...

*Ketika kau telanjang di hadapanku, kau tidak meminta persetujuan orang tuamu.
Jadi, ketidak-setujuan orang tuamu jangan kau jadikan alasan untuk membenarkan tindakanmu meninggalkan aku & La...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun