Mohon tunggu...
Tiyas Mukhasanah
Tiyas Mukhasanah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tadris Ips 2 - IAIN JEMBER

Semangat Belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Progresivisme dan Tokoh-tokohnya

13 Mei 2020   16:58 Diperbarui: 13 Mei 2020   17:09 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pengertian Filsafat Pendidikan progresivisme

Progresivisme berarti kemajuan, yaitu mengalami kemajuan pada masa yang akan datang. Aliran progresivisme mengutamakan tentang masa depan.

Ciri-ciri aliran progresivisme yaitu bahwa manusia dapat menghadapi lingkungan dengan cara menggunakan pikiran yang dimiliki manusia itu sendiri. Dalam dunia pendidikan aliran Progresivisme berkembang pada abad ke 20 Aliran ini memiliki hubungan dengan aliran lain seperti aliran materialisme, naturalisme, eksperimentalisme, instrumentalisme, evironmentalisme, dan pragmatisme.

Aliran progresivisme adalah aliran yang menekankan pada pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yaitu sikap, mental dan mampu memecahkan masalah dengan kepercayaan yang dimiliki.

Aliran ini dapat membawa pembaruan dengan sebuah kemajuan, perubahan, dan memiliki tujuan tertentu.

Dalam aliran progresivisme pendidikan memiliki adanya pengalaman yang berkesinambungan dengan sifat progres atau kemajuan. Namun, aliran ini tidak menyetujui dengan model pendidikan yang absolut dan otoriter.

2. Tokoh-Tokoh Filsafat Pendidikan Progresivisme

a. William James, seorang filsuf yang beroendapat bahwa otak atau pikiran memiliki fungsi yaitu pelajaran yang telah dipelajari dari pokok pengetahuan alam.

b. John Dewey, adalah filsuf yang menyatakan pendapat bahwa pengetahuan yang diperoleh adalah dari pengalaman yang telah dialami.

Menurut hasvanger dalam pendidikan praktis memiliki arti sebagai pembelajaran yang sederhana dan siswa aktif dalam kegiatan belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun