Halo Lokal - Jika kamu harus berjalan melewati sungai yang deras, menyusuri perbukitan terjal, dan menempuh perjalanan lebih dari dua jam hanya untuk sampai ke sekolah. Itulah kenyataan yang dihadapi oleh banyak anak-anak di Kabupaten Nias, Sumatera Utara.Â
Tidak hanya siswa, para guru di daerah ini pun harus menghadapi tantangan serupa demi mengajar. 23 sekolah dasar (SD) di Nias, termasuk SD Negeri 078481 Laowo Hilimbaruzo yang sempat viral, terisolasi karena akses jalan yang buruk. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana mungkin anak-anak ini mendapatkan pendidikan yang layak?
23 SD di Nias terisolasi akibat akses buruk. Siswa dan guru harus menempuh perjalanan sulit. Pemkab Nias ajukan proposal pembangunan jalan dan tempat tinggal guru. - Tiyarman Gulo
Kondisi Pendidikan di Nias
Nias, yang terletak di pulau Sumatera, memiliki sejumlah daerah yang sangat sulit dijangkau karena infrastruktur yang terbatas. Salah satu contoh nyata adalah SD Negeri 078481 Laowo Hilimbaruzo yang terletak di Kecamatan Idanogawo. Para siswa di sekolah ini tidak hanya harus menempuh jarak yang jauh, tetapi juga melewati rute yang penuh risiko.Â
Mereka harus melintasi sungai yang kadang meluap, menyusuri pantai yang becek saat hujan, dan mendaki perbukitan yang sangat terjal. Tak jarang, mereka terpaksa tidak bisa bersekolah karena cuaca buruk atau kondisi jalan yang tidak memungkinkan.
Video yang dibuat oleh siswa di SD Negeri 078481 yang viral pada Januari 2025 menunjukkan bagaimana guru mereka tidak bisa mengajar selama sebulan akibat akses yang sangat sulit.Â
Kejadian ini bukanlah yang pertama kali. Terdapat 23 sekolah lainnya di Nias yang mengalami masalah serupa. Guru-guru di daerah ini harus berjuang keras untuk sampai ke sekolah, bahkan sering terhambat oleh banjir atau cuaca ekstrem yang membuat mereka tidak dapat mengajar.
Dampak Buruk dari Akses yang Terbatas
Keterbatasan akses ke sekolah tentu memiliki dampak yang sangat buruk bagi kualitas pendidikan di daerah tersebut. Anak-anak yang seharusnya mendapatkan pendidikan yang berkualitas justru terhambat oleh infrastruktur yang buruk dan jarak yang jauh. Dampaknya tidak hanya pada aspek akademik, tetapi juga sosial dan psikologis.
Ketika pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik, anak-anak kehilangan kesempatan untuk berkembang secara optimal. Mereka tidak hanya tertinggal dalam hal ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam hal keterampilan hidup yang penting untuk masa depan mereka.Â
Selain itu, para guru yang bekerja di daerah terpencil ini juga menghadapi tantangan besar dalam hal motivasi. Ketika mereka terpaksa meninggalkan keluarga mereka selama berbulan-bulan hanya untuk mengajar di tempat yang jauh dan sulit diakses, seringkali mereka merasa lelah dan frustrasi.
Upaya Pemerintah dan Solusi yang Dapat Dilakukan
Pemerintah Kabupaten Nias sudah menyadari masalah ini dan berupaya untuk mengatasinya. Pada Januari 2025, Pemkab Nias mengajukan proposal kepada Sekretariat Kabinet untuk pembangunan jalan dan tempat tinggal bagi guru-guru yang mengajar di SD-SD terisolasi.Â
Proposal ini diharapkan bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat, mengingat kebutuhan mendesak untuk membangun infrastruktur yang lebih baik di daerah-daerah terpencil.