Money - Perekonomian bisa mengalami beragam kondisi, salah satunya adalah deflasi. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi, yakni penurunan harga barang dan jasa secara umum dalam suatu perekonomian. Meski mungkin terdengar baik karena harga barang menjadi lebih murah, kenyataannya, deflasi dapat memberikan dampak yang cukup serius bagi perekonomian. Dampak negatif yang ditimbulkan termasuk penurunan daya beli masyarakat, peningkatan beban utang, hingga terjadinya pemutusan hubungan kerja. Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi deflasi sangat penting dilakukan agar perekonomian bisa kembali stabil.
Lalu, bagaimana cara mengatasi dampak deflasi ini? Ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh pemerintah dan bank sentral untuk memitigasi dampak deflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak deflasi:
Deflasi dapat diatasi dengan menurunkan suku bunga, meningkatkan belanja publik, insentif pajak, kebijakan moneter ekspansif, dan meningkatkan ekspor serta kepercayaan. - Tiyarman Gulo
1. Menurunkan Suku Bunga
Suku bunga yang tinggi dapat menjadi penghalang bagi banyak orang untuk meminjam uang, baik untuk keperluan konsumsi maupun investasi. Begitu juga bagi perusahaan, yang merasa ragu untuk berinvestasi atau memperluas usaha mereka karena biaya pinjaman yang mahal. Salah satu langkah yang dapat diambil oleh bank sentral untuk mengatasi deflasi adalah dengan menurunkan suku bunga.
Dampak Positifnya:
- Mendorong Konsumsi : Ketika suku bunga rendah, masyarakat lebih mudah untuk mengakses pinjaman, yang memungkinkan mereka untuk membeli barang dan jasa yang pada akhirnya dapat merangsang permintaan di pasar. Peningkatan permintaan ini dapat menstabilkan harga dan mencegah deflasi berlarut-larut.
- Meningkatkan Investasi : Perusahaan juga akan lebih cenderung melakukan investasi, karena biaya pinjaman yang lebih rendah berarti mereka bisa mendapatkan modal lebih mudah. Investasi yang meningkat akan menciptakan lapangan kerja dan mendorong peningkatan produksi.
2. Meningkatkan Belanja Publik
Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam pemulihan perekonomian. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan meningkatkan belanja publik, terutama untuk sektor-sektor yang strategis, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Belanja publik ini bisa menjadi stimulan yang sangat efektif dalam menggerakkan perekonomian.
Dampak Positifnya:
- Infrastruktur : Pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas publik lainnya akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Selain itu, pembangunan infrastruktur juga meningkatkan produktivitas, memperlancar distribusi barang, dan membuat sektor-sektor ekonomi lain tumbuh lebih cepat.
- Pendidikan : Investasi dalam sektor pendidikan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Peningkatan keterampilan dan pengetahuan masyarakat akan membuat mereka lebih produktif dan lebih siap untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
- Kesehatan : Belanja dalam sektor kesehatan akan memastikan bahwa masyarakat tetap sehat dan produktif. Peningkatan layanan kesehatan juga akan memperbaiki kualitas tenaga kerja, yang pada gilirannya meningkatkan daya saing perekonomian.
3. Penyediaan Insentif Pajak
Pemerintah juga dapat memberikan insentif pajak untuk mendorong konsumsi dan investasi. Misalnya, pengurangan pajak bagi perusahaan yang berinvestasi dalam teknologi baru atau memberi insentif pajak bagi masyarakat berpenghasilan rendah agar mereka dapat lebih banyak berbelanja. Insentif ini akan meningkatkan permintaan agregat dan merangsang perekonomian.
Dampak Positifnya:
- Mendorong Pengeluaran : Dengan adanya insentif pajak, masyarakat akan lebih terdorong untuk mengeluarkan uangnya untuk konsumsi. Hal ini akan membantu memperbaiki permintaan di pasar yang sempat melemah akibat deflasi.
- Meningkatkan Investasi : Perusahaan yang mendapatkan potongan pajak akan memiliki lebih banyak dana untuk investasi dan ekspansi, yang membantu menciptakan lapangan kerja dan memperkuat perekonomian.
4. Kebijakan Moneter Ekspansif
Selain menurunkan suku bunga, kebijakan moneter ekspansif lain yang bisa diambil adalah pelonggaran kuantitatif (quantitative easing). Dalam kebijakan ini, bank sentral akan membeli aset-aset keuangan, seperti obligasi pemerintah, untuk menambah jumlah uang yang beredar. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas dalam perekonomian dan merangsang permintaan.
Dampak Positifnya:
- Meningkatkan Likuiditas : Dengan menambah jumlah uang yang beredar, bank sentral berharap agar masyarakat dan perusahaan lebih mudah mendapatkan pinjaman. Hal ini akan meningkatkan konsumsi dan investasi.
- Menurunkan Bunga Jangka Panjang : Selain menurunkan suku bunga acuan, pelonggaran kuantitatif juga bisa menurunkan suku bunga jangka panjang, yang membuat pembiayaan lebih terjangkau untuk berbagai sektor.
5. Meningkatkan Ekspor
Deflasi yang terjadi dalam negeri sering kali disebabkan oleh penurunan permintaan domestik. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan memperbaiki neraca perdagangan, terutama dengan meningkatkan ekspor. Negara yang mengalami deflasi bisa berupaya untuk meningkatkan daya saing produk-produknya di pasar global, melalui berbagai cara.