Worklife - Pernahkah kamu merasa bahwa pekerjaan yang sedang dijalani tidak lagi memberi tantangan atau justru membuatmu terjebak dalam rutinitas yang membosankan? Atau mungkin kamu merasa sudah waktunya untuk mencari peluang baru yang lebih sesuai dengan minat dan passion-mu? Keputusan untuk resign dari pekerjaan dan fokus mencari pekerjaan baru adalah langkah besar yang tidak boleh dianggap remeh. Namun, keputusan ini juga penuh dengan risiko yang harus dipikirkan dengan matang.
Keputusan resign demi fokus cari pekerjaan baru perlu persiapan matang, strategi, dan risiko. Tanpa itu, bisa jadi langkah mundur. - Tiyarman Gulo
Pentingnya Perencanaan dan Strategi yang Matang
Bayangkan kamu baru bekerja selama beberapa bulan, merasa bahwa tidak ada lagi ruang untuk berkembang, dan akhirnya memutuskan untuk resign demi fokus mencari pekerjaan baru yang lebih menjanjikan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam situasi seperti ini. Apakah kamu sudah mempersiapkan strategi yang matang untuk langkah selanjutnya? Atau, apakah keputusan tersebut hanya berdasarkan perasaan tanpa pertimbangan jangka panjang?
Ingat, menjadi seorang perencana yang baik itu penting, tapi tanpa strategi dan rencana yang matang, keputusan besar seperti resign bisa jadi hanya sebuah langkah yang akan membuatmu mundur, bukan maju.
Membangun Rencana yang Matang: Tidak Cukup Hanya Bermodal Keberanian
Keberanian untuk resign adalah satu hal, tetapi memiliki rencana yang matang dan realistis jauh lebih penting. Jika kamu hanya bermodal semangat dan harapan bahwa pekerjaan baru akan datang dengan sendirinya, kamu mungkin akan merasa kecewa ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Mengambil keputusan besar seperti resign tanpa memiliki strategi yang jelas bisa berujung pada kebingungan dan ketidakpastian.
Berikut adalah beberapa langkah yang perlu kamu pertimbangkan sebelum resign:
Evaluasi Keuangan : Apakah kamu memiliki dana cadangan yang cukup untuk bertahan selama mencari pekerjaan baru? Sebaiknya jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan jika kondisi keuanganmu belum stabil.
Perencanaan Waktu : Tentukan berapa lama kamu akan fokus untuk mencari pekerjaan baru. Menetapkan waktu yang realistis akan membantumu menjaga fokus dan tidak kehilangan arah selama proses pencarian.
Pengembangan Keterampilan : Sebelum resign, pastikan kamu sudah mengasah keterampilan yang relevan dengan pekerjaan yang ingin kamu dapatkan. Ini akan meningkatkan peluangmu untuk diterima di perusahaan yang diinginkan.
Riset Pasar Kerja : Pelajari tren dan permintaan di dunia kerja yang sesuai dengan bidangmu. Memahami kebutuhan pasar akan memberimu gambaran jelas tentang peluang yang ada dan bagaimana kamu bisa menyesuaikan diri.
Membangun Jaringan : Sebelum resign, manfaatkan jaringan yang sudah ada dan bangun koneksi baru. Networking adalah salah satu kunci sukses dalam mencari pekerjaan. Jangan menunggu sampai sudah resign baru berpikir untuk mencari koneksi.
Pahami Risiko yang Ada
Setiap keputusan memiliki risiko, dan keputusan untuk resign demi fokus mencari pekerjaan baru tentu bukan tanpa risiko. Salah satu risiko terbesar adalah ketidakpastian. Jika pencarian pekerjaan berjalan lebih lama dari yang diperkirakan, kamu mungkin akan merasa tertekan atau cemas, terutama jika tidak ada cadangan yang cukup. Selain itu, ada kemungkinan bahwa pekerjaan yang diinginkan tidak segera datang, atau kamu malah mendapatkan tawaran yang jauh dari ekspektasi.