Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Crypto, Alat Investasi atau Alat Tukar?

11 Januari 2025   22:19 Diperbarui: 11 Januari 2025   21:28 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Crypto, Alat Investasi atau Alat Tukar | sumber gambar: vritimes.com

Money - Di era digital ini, crypto atau cryptocurrency telah mencuri perhatian banyak orang. Baik yang pro maupun yang kontra, semuanya memiliki pandangan berbeda mengenai apakah crypto benar-benar bisa dianggap sebagai sebuah alat investasi yang sah atau malah hanya sebatas alat tukar digital yang sah. Untuk memudahkan pemahaman, mari kita kupas tuntas kedua sisi pandangan ini.

Artikel membahas crypto sebagai alat investasi dan alat tukar, dengan perspektif bahwa crypto bisa diterima sebagai uang digital atau aset spekulatif. - Tiyarman Gulo

Apa Itu Crypto?

Sebelum kita masuk lebih dalam, mari kita kenali terlebih dahulu apa itu crypto. Crypto, singkatan dari cryptocurrency, adalah mata uang digital yang menggunakan teknologi kriptografi untuk mengamankan transaksi dan mengontrol pembuatan unit baru. Bitcoin, Ethereum, dan Litecoin adalah beberapa contoh crypto yang cukup dikenal di kalangan masyarakat. Namun, dengan lebih dari 20.000 jenis crypto yang ada, ada banyak pilihan yang bisa dipertimbangkan oleh para pengguna.

Crypto Sebagai Alat Investasi

Banyak orang yang melihat crypto sebagai instrumen investasi. Mereka memandang crypto sebagai peluang untuk menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. Hal ini tentu bukan tanpa alasan. Sejak pertama kali diluncurkan pada 2009, Bitcoin misalnya, telah mengalami lonjakan harga yang sangat signifikan. Dulu, satu Bitcoin hanya dihargai beberapa sen, tetapi kini nilainya bisa mencapai puluhan ribu dolar.

Para investor melihat crypto seperti Bitcoin dan Ethereum sebagai aset yang bisa memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan investasi tradisional. Ada juga yang menggunakan crypto dalam bentuk stablecoins, yang diharapkan lebih stabil nilainya daripada mata uang kripto lainnya, seperti USDT atau DAI, yang nilainya dikaitkan dengan dolar AS.

Namun, di sisi lain, fluktuasi harga crypto yang tajam seringkali membuatnya dipandang sebagai investasi berisiko tinggi. Dalam waktu singkat, harga bisa melonjak tajam, tetapi tak jarang juga langsung jatuh dengan drastis. Oleh karena itu, beberapa orang berpendapat bahwa crypto bukanlah tempat yang tepat untuk investasi jangka panjang, melainkan lebih cocok untuk mereka yang siap mengambil risiko tinggi dan mampu mengelola volatilitas pasar.

Crypto Sebagai Alat Tukar: Bisa Jadi Uang?

Tentu saja, tidak semua orang melihat crypto hanya sebagai investasi. Ada pula yang berpendapat bahwa crypto bisa menjadi alternatif uang yang sah, bahkan tanpa bentuk fisik seperti uang kertas atau logam. Dalam artian ini, crypto berfungsi sebagai alat tukar yang sah, sama seperti uang pada umumnya.

Menurut definisi dasar, uang adalah alat tukar yang diterima secara umum. Jadi, jika crypto dapat diterima oleh banyak pihak---baik individu, perusahaan, atau bahkan negara---sebagai alat pembayaran, maka ia dapat dianggap sebagai uang. Beberapa negara, meskipun belum sepenuhnya mengakui crypto sebagai alat pembayaran legal, telah mulai mengujinya dalam transaksi-transaksi tertentu.

Bahkan, ada beberapa negara yang mulai mengembangkan "central bank digital currency" (CBDC) yang merupakan bentuk digital dari mata uang negara. CBDC ini akan berfungsi seperti uang digital yang dikeluarkan oleh bank sentral, tetapi tetap diatur dan diakui oleh pemerintah. Beberapa negara seperti China, Swedia, dan Bahama sudah mulai melakukan uji coba CBDC mereka.

Namun, meski sudah banyak orang yang menerima crypto sebagai alat tukar, ada yang berpendapat bahwa crypto masih belum cukup stabil untuk digunakan dalam transaksi sehari-hari. Harganya yang sangat fluktuatif bisa membuat pengguna merasa tidak nyaman saat menggunakannya untuk membeli barang atau jasa. Bayangkan jika kamu membeli sesuatu seharga 1 Bitcoin, dan dalam waktu semalam, harga Bitcoin tersebut jatuh drastis. Tentu saja, ini akan sangat merugikan bagi si pembeli.

Masa Depan Crypto: Investasi atau Alat Tukar?

Lalu, apakah crypto akan tetap berfungsi sebagai investasi atau berubah menjadi alat tukar utama di masa depan? Jawabannya tentu belum pasti. Banyak faktor yang mempengaruhi arah perkembangan crypto ke depannya. Salah satu faktor utama adalah regulasi dari pemerintah di berbagai negara.

Beberapa negara, seperti El Salvador, telah mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, sementara negara lain, seperti China, malah melarang penggunaan crypto sama sekali. Regulasi yang jelas dan tepat bisa membantu stabilitas crypto, yang bisa meningkatkan penerimaan crypto sebagai alat tukar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun