Dari semua kekhawatiran ini, satu hal yang pasti: keterampilan menjadi kunci utama untuk bertahan di era AI. Bagi pekerja yang khawatir akan kehilangan pekerjaan, ini saatnya untuk meningkatkan keterampilan agar bisa tetap relevan di dunia yang terus berubah. Mempelajari keterampilan digital seperti pemrograman, analisis data, atau desain grafis dapat memberi keuntungan kompetitif bagi pekerja. Selain itu, kemampuan untuk bekerja dengan AI atau menggunakan alat berbasis teknologi juga menjadi keterampilan yang semakin dicari di banyak industri.
Selain keterampilan teknis, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan memiliki pola pikir yang lebih fleksibel juga sangat penting. Sebab, dunia kerja tidak hanya membutuhkan keterampilan hard skills, tetapi juga soft skills seperti komunikasi, kerja sama tim, dan pemecahan masalah yang tetap sangat dibutuhkan dalam hampir semua pekerjaan.
Kekhawatiran akan kehilangan pekerjaan akibat AI memang cukup besar, terutama bagi mereka yang bekerja di sektor yang lebih rentan terhadap otomatisasi. Namun, dengan meningkatkan keterampilan dan beradaptasi dengan teknologi, kita bisa menjadikan AI sebagai alat yang membantu meningkatkan kualitas pekerjaan, bukan sebagai ancaman. Pada akhirnya, teknologi seperti AI seharusnya bisa mendorong kita untuk lebih kreatif dan produktif, bukan menggantikan kita. Jadi, jangan takut, tetapi tetap waspada dan persiapkan diri dengan keterampilan yang relevan agar bisa berkembang bersama perkembangan teknologi yang pesat ini.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H