Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ujian Nasional, Tantangan atau Solusi?

17 November 2024   05:00 Diperbarui: 17 November 2024   01:06 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ujian Nasional, Tantangan atau Solusi? | dok. cyberdakwah.com

Pendidikan - Siapa yang tak kenal dengan istilah Ujian Nasional atau sering disingkat UN? Setiap tahun, hampir semua siswa di Indonesia pernah merasakan bagaimana rasanya mengikuti ujian yang satu ini. Ujian yang biasanya menentukan kelulusan mereka dari tingkat pendidikan tertentu, baik itu SMP atau SMA. Namun, apa sebenarnya peran Ujian Nasional dalam dunia pendidikan kita? Apakah ia memberikan dampak positif atau justru sebaliknya, menciptakan tantangan baru yang tak terduga?

Pada tahun 2020, Ujian Nasional sempat dihentikan oleh pemerintah sebagai upaya adaptasi dalam menghadapi pandemi COVID-19, dan sampai saat ini, meski sempat muncul kembali dalam beberapa diskusi, banyak pihak yang merasa penasaran: apakah Ujian Nasional harus tetap ada, atau lebih baik dihilangkan saja?

Mari kita bahas lebih dalam. Apakah Ujian Nasional sebenarnya memberikan dampak positif bagi pendidikan kita? Ataukah justru mengundang lebih banyak tantangan? Yuk, simak berbagai pendapat yang akan membantu kita memahami lebih baik soal ujian yang satu ini.

"Ujian Nasional memberikan tantangan dan dampak positif, namun juga mengundang beban. Pendapat siswa, orangtua, dan guru bervariasi, dengan pro-kontra. "

Pendapat Siswa: Ujian Nasional sebagai Beban atau Pembuktian?

Bagi seorang siswa, Ujian Nasional bukan hanya sekadar ujian biasa. Ia adalah penentu kelulusan yang bisa membuat hati dag-dig-dug menjelang hari-H. Dulu, ketika Ujian Nasional masih menjadi syarat kelulusan, banyak siswa yang merasa tertekan dengan adanya ujian tersebut. Ada yang menganggapnya sebagai momok menakutkan, ada pula yang melihatnya sebagai kesempatan untuk membuktikan seberapa jauh mereka telah belajar selama ini.

Namun, saat pemerintah menghapus Ujian Nasional pada 2020, ada rasa lega bagi sebagian besar siswa. Tanpa adanya ujian yang menentukan kelulusan, mereka merasa lebih fokus pada pembelajaran itu sendiri, tanpa harus dihantui oleh tekanan untuk "lulus" dalam ujian yang satu ini. Banyak yang berpendapat bahwa tanpa Ujian Nasional, siswa bisa lebih mengeksplorasi potensi mereka tanpa terbebani oleh standar ujian yang dianggap tidak selalu mencerminkan kemampuan sesungguhnya.

Tetapi, di sisi lain, ada juga yang merasa kehilangan arah. Bagi sebagian siswa, Ujian Nasional adalah patokan yang jelas untuk mengukur sejauh mana mereka telah berhasil menyerap materi pelajaran. Tanpa ujian tersebut, mereka merasa agak bingung dengan penilaian yang lebih subjektif atau beragam.

Lantas, apa sistem yang lebih efektif untuk mengukur kemampuan siswa? Mungkin ada yang setuju kalau Ujian Nasional memberikan standar yang jelas dan bisa diukur. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa ujian seperti ini tidak selalu objektif, karena banyak faktor eksternal yang bisa memengaruhi hasil ujian, seperti tekanan mental atau situasi keluarga.

Pendapat Orangtua: Lingkungan Belajar Anak dengan atau Tanpa Ujian Nasional

Bagi orangtua, keberadaan Ujian Nasional juga memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap pola pengasuhan dan cara mereka mendukung anak-anak dalam belajar. Sebelum Ujian Nasional dihapus, banyak orangtua yang merasa harus memberikan tekanan ekstra agar anak mereka bisa lulus ujian tersebut. Mereka akan lebih fokus pada persiapan ujian, membeli buku latihan, dan mengikuti bimbingan belajar, bahkan mengorbankan waktu bermain anak demi persiapan ujian yang dinilai sangat penting ini.

Namun, setelah Ujian Nasional dihapus, ada yang merasa lebih ringan. Mereka bisa lebih fokus pada perkembangan anak secara keseluruhan, tanpa harus terfokus pada satu ujian besar yang dinilai menentukan masa depan anak. Tentu saja, ini memberikan dampak positif terhadap hubungan antara orangtua dan anak, yang bisa lebih santai dan lebih terbuka.

Meski demikian, ada juga orangtua yang merasa bingung dengan sistem yang baru. Mereka khawatir anak-anak mereka tidak akan memiliki tolok ukur yang jelas dalam hal akademik, sehingga bisa saja kualitas pendidikan jadi lebih sulit untuk dipantau. Bagi orangtua seperti ini, Ujian Nasional dianggap sebagai alat untuk memastikan bahwa anak mereka mendapatkan pendidikan yang layak dan dapat bersaing dengan siswa lain di tingkat nasional.

Pendapat Guru: Apa Kata Tenaga Pengajar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun