Worklife - "Salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan di dunia kerja adalah dengan memulai hari dengan penuh ketenangan, dan bukan sekadar mengejar target."
Pernahkah Anda merasa begitu lelah, stres, atau bahkan tertekan dengan pekerjaan sehari-hari? Mungkin Anda sudah merasa seperti terperangkap dalam rutinitas yang tidak berujung. Laporan kesehatan mental di tempat kerja pun semakin mengkhawatirkan. Sebuah survei global oleh Gallup mencatat bahwa sekitar 41 persen pekerja di seluruh dunia mengalami stres berat pada tahun 2023. Ini adalah tanda bahwa ada yang salah dengan cara kita menjalani rutinitas kerja.
Namun, apa jadinya jika ada cara sederhana namun efektif untuk menghadapi masalah ini? Salah satu solusi yang kini semakin mendapat perhatian adalah mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam keseharian kita di tempat kerja. Tasya Augustiya, seorang dosen Psikologi dari Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, dengan tegas menyarankan untuk memulai hari dengan praktik spiritual seperti salat Subuh dan doa pagi. Menurutnya, kebiasaan ini bisa menjadi titik awal untuk mencapai kesejahteraan yang lebih holistik, baik dari sisi fisik, mental, maupun emosional.
"Integrasi nilai spiritual, seperti salat Subuh, dapat meningkatkan kesejahteraan di tempat kerja, mengurangi stres, dan menciptakan lingkungan yang lebih bahagia dan produktif."
Kesejahteraan di Tempat Kerja: Lebih dari Sekadar Bebas Stres
Mengapa kesejahteraan di tempat kerja penting? Kita sering mendengar istilah "workplace well-being" yang kini banyak dibicarakan, terutama setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti masalah kesehatan mental pada peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia pada Oktober 2024. Dalam laporan tersebut, WHO menyatakan bahwa kesejahteraan mental dan emosional pekerja menjadi salah satu prioritas yang harus diperhatikan oleh perusahaan dan organisasi.
Namun, kesejahteraan tidak hanya berarti terbebas dari stres. Kesejahteraan lebih dalam mencakup beberapa hal, seperti menemukan makna dalam pekerjaan, memiliki hubungan sosial yang positif, serta menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ini adalah komponen-komponen penting yang akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih bahagia dan produktif.
Mengapa Salat Subuh Bisa Membantu?
Mungkin Anda bertanya-tanya, apa hubungannya salat Subuh dengan dunia kerja yang padat dan penuh tekanan? Tasya Augustiya menjelaskan dengan gamblang bahwa salat Subuh tidak hanya sekadar ritual ibadah, tetapi juga memiliki manfaat psikologis yang luar biasa. Salat Subuh memberikan kesempatan untuk "mengreset" pikiran dan emosi sebelum memulai hari yang sibuk.
Ketika kita bangun pagi untuk salat Subuh, kita memiliki waktu untuk merenung, berdoa, dan menyadari betapa banyak hal yang kita syukuri dalam hidup. Waktu pagi ini adalah momen ketenangan yang memungkinkan kita untuk menenangkan pikiran dan memperbaiki fokus mental. Mengawali hari dengan ketenangan batin akan membantu kita untuk lebih siap menghadapi tantangan kerja, tanpa terburu-buru atau terjebak dalam perasaan cemas dan stres.
Selain itu, menurut Tasya, praktik zikir dan doa pagi yang dilakukan setelah salat Subuh bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatur emosi. Zikir mampu menenangkan hati, sementara doa bisa memberikan semangat dan ketenangan, dua hal yang sangat dibutuhkan untuk menjalani hari dengan optimisme. Hal ini juga akan mengatur pikiran kita agar tetap tenang dan terkendali sepanjang hari, meski tugas pekerjaan datang silih berganti.
Statistik Kesehatan Mental di Dunia Kerja: Fakta yang Tidak Bisa Diabaikan
Menurut data dari Gallup, sekitar 41 persen pekerja mengalami stres berat, dan ini adalah masalah yang terus meningkat setiap tahunnya. Tak hanya itu, data dari Health & Safety Executive (HSE) menunjukkan bahwa lebih dari 1,8 juta orang mengalami masalah kesehatan terkait pekerjaan, dengan hampir setengahnya (875.000 orang) mengalami stres, kecemasan, atau depresi.