Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Syarat Investasi di Indonesia Dapat Lebih Efektif

9 November 2024   18:01 Diperbarui: 9 November 2024   18:59 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syarat Investasi di Indonesia Dapat Lebih Efektif | image by voi

Tiyarman Gulo - Peluang besar investasi di Indonesia terbuka luas, namun tantangan birokrasi dan regulasi masih menjadi kendala yang perlu diatasi untuk mencapai potensi maksimal.

Investasi merupakan salah satu faktor kunci yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Di Indonesia, meskipun ada banyak peluang, ada juga berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh investor, terutama dari luar negeri. Salah satu suara penting yang memberikan pandangan tentang hal ini datang dari William Hickey, seorang pakar ekonomi dari Guangdong University of Foreign Studies (GDUFS), China. Dalam sebuah sesi berbagi di Konferensi Promosi Investasi Global di Guangzhou pada 8 November 2024, William menekankan bahwa syarat investasi di Indonesia masih bisa diperbaiki agar lebih efektif dan menarik lebih banyak investor.

"Pakar ekonomi William Hickey menyarankan penyederhanaan regulasi untuk menarik lebih banyak investasi di Indonesia, meskipun sudah ada upaya pemerintah."

Potensi Besar dengan Tantangan Regulasi yang Perlu Disederhanakan

William Hickey mengungkapkan bahwa Indonesia sebenarnya telah berada di jalur yang tepat dengan berbagai langkah yang sudah diambil untuk mempermudah persyaratan investasi. Salah satunya adalah pemberlakuan Undang-Undang Cipta Kerja yang bertujuan untuk menciptakan iklim investasi yang lebih ramah. Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia memang sudah memangkas banyak regulasi yang dianggap memberatkan, namun, menurut William, masih ada ruang untuk perbaikan.

"Indonesia sudah berada di jalur yang benar, terutama dengan pemangkasan beberapa aturan yang tidak perlu. Namun, masih ada beberapa aspek yang perlu disederhanakan, terutama dalam hal birokrasi dan regulasi yang sering kali membuat proses investasi menjadi lebih rumit," ujar William yang juga memiliki pengalaman langsung dalam berbagai proyek investasi di Indonesia.

Pengalaman Pribadi dan Pandangan William Hickey

Dalam berbicara soal permasalahan yang dihadapi investor di Indonesia, William Hickey berbagi pengalaman pribadinya yang cukup sering terlibat dalam proyek penanaman modal di tanah air. Dari pengalaman tersebut, ia menyatakan bahwa birokrasi yang berbelit-belit sering kali menjadi halangan bagi investor yang ingin cepat beraksi. "Sangat sulit untuk menyelesaikan persyaratan dalam satu kali langkah. Masih banyak hal-hal lain yang terlibat, sehingga prosesnya menjadi tidak efisien," tambah William.

Hal ini tentu saja menjadi perhatian utama para investor, terutama dari luar negeri. Kejelasan regulasi, kemudahan proses, dan kecepatan dalam pengurusan perizinan menjadi hal yang sangat diutamakan oleh para investor global.

Upaya Pemerintah Indonesia dalam Mempermudah Investasi

Menanggapi hal ini, pemerintah Indonesia telah melakukan sejumlah langkah positif untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Salah satunya adalah penerbitan Undang-Undang Cipta Kerja, yang secara khusus dirancang untuk menyederhanakan proses perizinan dan administrasi yang selama ini dianggap rumit. Selain itu, ada pula upaya untuk mengintegrasikan perizinan investasi melalui sistem Online Single Submission (OSS) yang dikelola oleh Kementerian Investasi/BKPM.

Dengan sistem OSS, investor bisa mengajukan izin usaha melalui satu platform digital, yang diharapkan dapat mengurangi birokrasi yang panjang dan berbelit. Ini adalah langkah yang sangat penting untuk memudahkan investor, baik lokal maupun asing, untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Insentif Pajak untuk Menarik Investasi Besar

Selain menyederhanakan birokrasi, pemerintah Indonesia juga telah memberikan berbagai insentif pajak untuk menarik investor, terutama di sektor-sektor strategis. Salah satu kebijakan yang cukup menonjol adalah tax holiday, yaitu pembebasan pajak penghasilan bagi perusahaan dengan nilai investasi besar dan strategis. Insentif pajak ini berlaku selama lima hingga dua puluh tahun, tergantung pada jenis industri dan besar investasi yang dilakukan.

Dalam upaya untuk memperpanjang insentif pajak, Kementerian Keuangan Indonesia bahkan telah memperpanjang kebijakan tax holiday ini hingga tahun 2025, dengan harapan dapat lebih meningkatkan arus masuk investasi. Sebagai contoh, sejumlah investor besar seperti Apple telah memanfaatkan insentif ini untuk membuka pabrik di Indonesia, yang tentu saja berpotensi membawa manfaat besar bagi perekonomian Indonesia.

Realitas Investasi Indonesia

Data terbaru yang dirilis oleh Kementerian Investasi/BKPM menunjukkan bahwa realisasi investasi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada triwulan III 2024, realisasi investasi tercatat mencapai Rp431,48 triliun, yang tumbuh sebesar 15,24 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jika dihitung sejak Januari hingga September 2024, total investasi yang masuk ke Indonesia sudah mencapai Rp1.261,43 triliun, tumbuh hampir 20 persen secara year-on-year.

Meskipun angka ini sangat menggembirakan, tantangan besar tetap ada, terutama terkait dengan penyederhanaan proses dan pengurangan birokrasi yang masih dianggap memberatkan. William Hickey menegaskan bahwa agar Indonesia bisa benar-benar menjadi tujuan investasi utama di Asia Tenggara, masih perlu ada perbaikan dalam hal efisiensi birokrasi dan regulasi.

Peluang di Greater Bay Area dan Hubungan Ekonomi Indonesia-China

Tidak hanya dalam konteks domestik, tetapi juga dalam konteks hubungan internasional, Indonesia memiliki peluang besar dalam membuka pintu investasi. Salah satu kawasan yang dapat dijadikan sebagai contoh adalah Greater Bay Area (GBA) di China, yang merupakan wilayah dengan tingkat inovasi dan ekonomi yang pesat. Dalam sesi berbagi di konferensi tersebut, para akademisi dan pakar ekonomi mengajak Indonesia untuk memanfaatkan peluang yang ada di GBA, baik dalam hal investasi maupun kolaborasi teknologi.

William juga menyoroti bahwa kolaborasi antara Indonesia dan negara-negara di kawasan GBA bisa memberikan manfaat yang sangat besar, terutama dalam hal teknologi hijau dan inovasi industri. Bagi Indonesia, ini adalah kesempatan untuk memperkuat posisi ekonomi di Asia, terlebih dengan adanya kebijakan yang lebih terbuka terhadap investasi asing.

Apa yang Harus Diperbaiki?

Secara keseluruhan, Indonesia memang telah melakukan berbagai langkah yang signifikan untuk meningkatkan daya tarik investasi, namun tantangan utama tetap ada pada perbaikan sistem birokrasi dan regulasi yang masih dianggap mempersulit investor. Dengan penyederhanaan lebih lanjut dalam hal regulasi, serta peningkatan transparansi dan kecepatan layanan perizinan, Indonesia berpotensi untuk menjadi destinasi investasi utama di kawasan ini.

Selain itu, insentif pajak, kemudahan proses perizinan, dan akses ke pasar global melalui kerja sama internasional menjadi faktor penting yang harus terus diperkuat. Jika semua ini dapat dilakukan dengan baik, Indonesia tidak hanya akan menarik lebih banyak investor, tetapi juga akan memperkuat daya saingnya di pasar global.

Jadi, apakah Indonesia siap memanfaatkan momentum ini untuk lebih membuka diri dan menyambut para investor? Jawabannya ada pada seberapa cepat pemerintah dan sektor swasta bisa bekerja sama untuk menyelesaikan tantangan yang ada dan memanfaatkan potensi besar yang dimiliki oleh negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun