Nicholas Colas, Co-founder DataTrek Research menyarankan alokasi 3-5% dari portofolio untuk investasi emas jangka panjang.
Morningstar merekomendasikan alokasi maksimum 15%, dengan mempertimbangkan fluktuasi nilai emas di pasar.
World Gold Council dengan total nilai emas yang telah ditambang sekitar US$7 triliun, mereka menyarankan alokasi 4% dari total portofolio.
Menghitung Alokasi yang Tepat
Mungkin Anda berpikir, "Bagaimana cara saya menghitung alokasi ini?" Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:
Misalkan total portofolio investasi Anda adalah Rp100.000.000.
Jika Anda mengikuti rekomendasi 5%, maka alokasi untuk emas adalah Rp100.000.000 x 5% = Rp5.000.000.
Anda bisa memilih antara emas fisik, emas digital, atau reksa dana berbasis emas.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Berinvestasi?
Investasi emas tidak harus dilakukan secara bersamaan. Anda bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi secara berkala, atau yang dikenal dengan dollar-cost averaging.Â
Metode ini memungkinkan Anda untuk membeli emas dalam jumlah kecil secara teratur, sehingga dapat merata dalam hal biaya.
Alokasi Berdasarkan Tujuan
Selain angka, penting juga untuk mempertimbangkan tujuan investasi Anda. Apakah Anda berinvestasi untuk:
- Dana Pensiun : Jika ya, maka alokasi yang lebih tinggi mungkin diperlukan.
- Biaya Pendidikan : Sesuaikan alokasi dengan jangka waktu yang Anda miliki sebelum memerlukan dana tersebut.
- Mahar Pernikahan : Jika ini tujuan Anda, pertimbangkan untuk menentukan jumlah fisik emas yang ingin Anda miliki.
Mitos tentang Investasi Emas
Sebelum kita akhiri, mari kita singkirkan beberapa mitos yang sering beredar tentang investasi emas: