Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

10 Hal Penting saat Diskusi dengan si Kakak Soal Menambah Adik Baru

27 September 2024   13:58 Diperbarui: 27 September 2024   14:03 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
10 Hal Penting saat Diskusi dengan si Kakak Soal Menambah Adik Baru | image by detik

Tiyarman Gulo - Menambah anggota keluarga adalah langkah besar yang penuh dengan kebahagiaan, tapi juga bisa bikin khawatir, terutama bagi si Kakak. Bagi banyak orang tua, mengomunikasikan rencana untuk menambah adik baru bisa jadi tantangan tersendiri. Nah, kita akan bahas beberapa hal yang perlu diperhatikan dan bagaimana cara mendiskusikannya dengan si Kakak.

"Diskusikan dengan si Kakak tentang menambah adik baru agar merasa terlibat dan dicintai, serta siapkan mereka untuk peran baru."

1. Mengapa Penting untuk Berbicara dengan Si Kakak?

Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa si Kakak mungkin merasa terancam dengan kehadiran adik baru. Mereka mungkin khawatir kasih sayang orang tua akan berkurang atau merasa tidak diperhatikan lagi. Diskusi ini penting agar si Kakak merasa terlibat dan tidak diabaikan.

2. Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengomunikasikan Hal Ini?

10 Hal Penting saat Diskusi dengan si Kakak Soal Menambah Adik Baru | image by haibunda
10 Hal Penting saat Diskusi dengan si Kakak Soal Menambah Adik Baru | image by haibunda

Sebaiknya, bicarakan tentang menambah adik baru ketika si Kakak sudah cukup besar untuk memahami konsep memiliki saudara. Biasanya, usia 3 tahun ke atas adalah waktu yang baik. Pada usia ini, mereka mulai mengerti perasaan dan perubahan yang terjadi di sekeliling mereka.

3. Siapkan Diri untuk Menjawab Pertanyaan

Setelah kalian mengungkapkan rencana menambah adik baru, si Kakak mungkin akan memiliki banyak pertanyaan. Misalnya, "Apakah Adik akan mengambil mainanku?" atau "Apakah Mama dan Papa masih mencintaiku?" Bersiaplah menjawab dengan jujur dan memberikan penjelasan yang menenangkan.

4. Libatkan Si Kakak dalam Proses

Agar si Kakak merasa lebih diterima, libatkan mereka dalam persiapan menyambut adik baru. Ajak si Kakak memilih nama, menyiapkan ruang adik, atau bahkan memilih mainan yang akan diberikan. Ini bisa membuat mereka merasa lebih terhubung dengan adik baru dan berkurangnya rasa cemas.

5. Bicarakan Tentang Kasih Sayang

Pastikan si Kakak memahami bahwa kasih sayang orang tua tidak akan terbagi, melainkan akan bertambah. Jelaskan bahwa cinta tidak ada habisnya. Anda bisa menggunakan contoh yang sederhana, seperti bagaimana mereka mencintai teman-teman mereka.

6. Berikan Waktu untuk Menerima

Setiap anak punya cara dan waktu yang berbeda untuk menerima berita ini. Ada kemungkinan si Kakak langsung merasa excited atau sebaliknya, merasa cemas dan bingung. Biarkan mereka mengungkapkan perasaan dan jangan terburu-buru memaksa mereka untuk menerima.

7. Cerita Pengalaman Pribadi

Kalau kamu pernah mengalami situasi serupa, berbagi pengalaman bisa membantu. Misalnya, kamu bisa menceritakan bagaimana perasaanmu ketika mendapat adik, dan bagaimana akhirnya hubungan kalian menjadi lebih baik. Ini bisa memberi gambaran kepada si Kakak bahwa perasaan mereka adalah hal yang wajar.

8. Tanyakan Apa yang Mereka Inginkan

Bertanya langsung kepada si Kakak, "Apakah kamu ingin memiliki adik?" bisa menjadi cara yang baik untuk mengetahui perasaan mereka. Jika mereka merasa senang, itu adalah sinyal positif. Namun, jika mereka ragu, diskusikan perasaan mereka dan berikan dukungan.

9. Jangan Lupakan Aspek Finansial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun