Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Relevansi, Dampak, dan Strategi Batas Usia Kerja untuk Fresh Graduate

11 Agustus 2024   07:00 Diperbarui: 11 Agustus 2024   07:11 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Relevansi, Dampak, dan Strategi Batas Usia Kerja untuk Fresh Graduate | Image by blog.cakap.com

tiyarmangulo8212 - Batas Usia Kerja adalah topik yang sering memicu perdebatan dalam dunia profesional. Di banyak negara, termasuk Indonesia, perusahaan sering kali menetapkan batasan usia tertentu dalam proses rekrutmen. Hal ini dapat berdampak pada pencari kerja yang merasa terhambat oleh kebijakan tersebut, terutama mereka yang lebih tua atau fresh graduate yang baru memasuki pasar kerja. Artikel ini akan membahas berbagai alasan di balik penerapan Batas Usia Kerja, dampaknya terhadap pencari kerja, serta strategi untuk fresh graduate agar dapat bersaing di pasar kerja.

Alasan di Balik Batas Usia Kerja

Energi dan Daya Tahan

Beberapa perusahaan percaya bahwa pekerja muda cenderung memiliki lebih banyak energi dan daya tahan fisik, yang dianggap penting untuk pekerjaan yang memerlukan aktivitas fisik yang tinggi atau jam kerja yang panjang. Dalam beberapa sektor, terutama yang membutuhkan mobilitas dan stamina, perusahaan mungkin lebih memilih pekerja muda yang dianggap lebih siap untuk menghadapi tuntutan fisik.

Adaptasi Teknologi

Kemajuan teknologi yang pesat membuat adaptasi menjadi kunci keberhasilan di banyak industri. Ada anggapan bahwa pekerja muda, yang mungkin lebih terampil dengan teknologi terbaru, akan lebih cepat beradaptasi dengan alat dan sistem baru. Oleh karena itu, beberapa perusahaan mungkin menetapkan Batas Usia Kerja untuk memastikan bahwa karyawan dapat dengan mudah mengikuti perkembangan teknologi terbaru.

Kepatuhan pada Regulasi dan Kebijakan Internal

Beberapa perusahaan mungkin menetapkan batasan usia sebagai bagian dari kebijakan internal atau karena regulasi tertentu. Misalnya, mereka mungkin memiliki program pelatihan yang dirancang khusus untuk fresh graduate atau pekerja muda. Kebijakan ini bisa didasarkan pada tujuan tertentu, seperti mengembangkan bakat dari awal karir atau mematuhi regulasi ketenagakerjaan.

Pengalaman dan Keterampilan

Meskipun ada anggapan bahwa pekerja berusia lebih tua mungkin memiliki pengalaman yang lebih, ada juga pandangan bahwa mereka mungkin lebih sulit untuk dilatih dalam metode atau teknologi baru. Beberapa perusahaan mungkin lebih memilih pekerja muda yang dianggap lebih mudah disesuaikan dengan cara kerja dan teknologi terbaru.

Keseimbangan Biaya

Perusahaan sering kali mempertimbangkan biaya keseluruhan dari tenaga kerja, termasuk gaji, tunjangan, dan asuransi kesehatan. Pekerja muda sering kali dianggap lebih murah dalam hal biaya dibandingkan dengan pekerja yang lebih berpengalaman. Batas Usia Kerja terkadang digunakan sebagai cara untuk mengontrol pengeluaran perusahaan.

Dampak Batas Usia Kerja

Diskriminasi Usia

Salah satu dampak utama dari penerapan Batas Usia Kerja adalah kemungkinan diskriminasi usia. Banyak negara memiliki undang-undang anti-diskriminasi yang melarang perlakuan tidak adil terhadap pekerja berdasarkan usia mereka. Meskipun demikian, penerapan batasan usia tetap bisa menghambat peluang kerja bagi individu yang lebih tua atau fresh graduate yang baru memulai karir mereka.

Kehilangan Potensi Bakat

Dengan menerapkan Batas Usia Kerja yang ketat, perusahaan mungkin kehilangan potensi bakat yang berharga. Individu yang lebih berpengalaman sering kali membawa keterampilan dan wawasan yang dapat memperkaya tim dan meningkatkan produktivitas. Di sisi lain, fresh graduate membawa perspektif baru dan kemauan untuk belajar yang dapat menjadi aset berharga bagi perusahaan.

Motivasi dan Moral

Bagi individu yang merasa terhambat oleh batas usia, dampaknya bisa berupa penurunan motivasi dan moral. Ketidakadilan dalam proses rekrutmen dapat menyebabkan perasaan frustrasi dan ketidakpuasan, yang pada akhirnya mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional pencari kerja.

Strategi untuk Fresh Graduate

Kembangkan Keterampilan dan Sertifikasi

Fresh graduate harus fokus pada pengembangan keterampilan yang relevan dengan bidang yang diminati. Ini termasuk keterampilan teknis, soft skills, dan sertifikasi tambahan yang dapat meningkatkan daya saing di pasar kerja. Misalnya, pelatihan dalam teknologi terbaru, keterampilan komunikasi, atau manajemen proyek dapat memberikan keunggulan.

Magang dan Pengalaman Kerja

Mengambil bagian dalam magang atau pekerjaan paruh waktu selama kuliah dapat memberikan pengalaman praktis yang berharga. Ini tidak hanya membantu membangun keterampilan tetapi juga menunjukkan inisiatif dan kemampuan untuk bekerja dalam lingkungan profesional. Pengalaman ini dapat menjadi poin positif dalam resume dan wawancara kerja.

Bangun Jaringan Profesional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun