proyeksi pertumbuhan ekonomi dari Bank Dunia. Dalam laporan terbarunya yang berjudul "Global Economic Prospects" edisi Juni 2024, Bank Dunia menyampaikan proyeksi yang lebih optimis untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dua tahun ke depan. Berdasarkan laporan tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan akan mencapai level 5 persen pada tahun 2024, meningkat dari proyeksi sebelumnya sebesar 4,9 persen. Tidak hanya itu, proyeksi pertumbuhan untuk tahun 2025 juga diperkirakan akan naik menjadi 5,1 persen, meningkat dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 4,9 persen.
Menjelang pertengahan tahun 2024, Indonesia mendapat kabar baik terkaitPendorong Pertumbuhan Ekonomi
Peningkatan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini didorong oleh beberapa faktor utama. Salah satunya adalah konsumsi rumah tangga yang terus meningkat. Bank Dunia mencatat bahwa sebagian besar perekonomian di kawasan Asia Timur - Pasifik, termasuk Indonesia, akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang kuat. Faktor-faktor seperti inflasi yang relatif rendah dan suku bunga yang lebih terjangkau turut mendukung pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Selain itu, pertumbuhan jumlah kelas menengah yang semakin pesat juga menjadi faktor penting dalam mendorong konsumsi rumah tangga. Dengan bertambahnya jumlah penduduk yang masuk ke dalam kategori kelas menengah, daya beli masyarakat meningkat, yang pada gilirannya akan memacu pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Tantangan yang Dihadapi
Meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah lemahnya prospek investasi baik dari sektor publik maupun swasta. Laporan Bank Dunia menunjukkan bahwa investasi masih akan tetap lemah dalam periode yang akan datang. Hal ini disebabkan oleh tingginya ketidakpastian global yang juga dirasakan oleh Indonesia, terutama dalam periode transisi pemerintahan.
Selain itu, perlambatan aktivitas ekonomi di China juga menjadi faktor yang memengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi global. Dengan China sebagai salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, perlambatan ekonomi di negara tersebut berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Implikasi Global
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi ini juga memiliki implikasi bagi perekonomian global, terutama bagi negara-negara berkembang dan pasar emerging. Bank Dunia memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi negara berkembang dan pasar emerging akan mengalami penurunan dari 4,2 persen pada tahun 2023 menjadi 4 persen pada tahun ini. Penurunan ini utamanya disebabkan oleh perlambatan aktivitas ekonomi di China.
Namun demikian, jika China tidak dimasukkan dalam perhitungan, perekonomian negara berkembang diproyeksikan tumbuh sebesar 3,5 persen pada tahun ini. Namun, pertumbuhan diperkirakan akan mempercepat pada tahun 2025 hingga 2026 menjadi 3,9 persen.
Kesimpulan
Dengan demikian, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi menunjukkan potensi yang positif bagi perekonomian Indonesia. Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait dengan lemahnya prospek investasi dan ketidakpastian global. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pelaku ekonomi Indonesia untuk memperkuat investasi dan mengelola ketidakpastian dengan bijak guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang positif ini. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan Indonesia dapat terus menjaga laju pertumbuhan ekonominya dan berkontribusi positif bagi perekonomian global secara keseluruhan.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H