Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

BI Papua Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Lewat Kompetisi Duta QRIS

7 Juni 2024   11:57 Diperbarui: 7 Juni 2024   12:10 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BI Papua Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Lewat Kompetensi Duta QRIS (Dok. antaranews.com)

Pertumbuhan ekonomi digital merupakan salah satu tren yang terus berkembang di Indonesia, termasuk di wilayah Papua. Bank Indonesia (BI) sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi kebijakan moneter di Indonesia, turut ambil bagian dalam mendukung perkembangan ekonomi digital, khususnya di wilayah Papua.

Salah satu langkah konkret yang diambil oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Papua adalah melalui penyelenggaraan kompetisi Duta Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah. Acara ini merupakan upaya BI untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan teknologi pembayaran digital di kalangan pelaku usaha retail di Kota Jayapura.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua, Faturachman, kegiatan ini merupakan bagian dari strategi BI dalam mendukung ekonomi digital di Papua. "Kompetisi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang QRIS dan CBP Rupiah, tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi dalam proses transaksi dagang di sektor ritel," ujarnya.

Kompetisi ini diikuti oleh 57 peserta kasir retail dari berbagai toko di Kota Jayapura. Para peserta akan menjalani serangkaian tahapan kompetisi yang meliputi pelatihan, penilaian, dan penghargaan bagi yang berhasil mencapai kinerja terbaik. Selain itu, mereka juga akan diberikan edukasi tentang pentingnya penggunaan QRIS dan CBP Rupiah dalam mempercepat transaksi keuangan dan meningkatkan literasi keuangan di masyarakat.

Menurut data yang dirilis oleh BI, pada bulan April 2024, jumlah volume transaksi QRIS di wilayah Papua mencapai 3,7 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp608 miliar. Dari jumlah tersebut, Kota Jayapura menyumbang sebesar Rp411 miliar, menjadikannya sebagai kota dengan transaksi QRIS terbesar di wilayah Papua.

Selain menggelar kompetisi, Bank Indonesia juga bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Papua untuk meningkatkan literasi dan efisiensi transaksi keuangan di sektor ritel. Dengan kerjasama ini, diharapkan para pelaku usaha retail dapat memanfaatkan teknologi pembayaran digital dengan lebih baik dan efisien.

Pada kegiatan kompetisi ini, peserta tidak hanya diajarkan tentang penggunaan QRIS dan CBP Rupiah, tetapi juga diberikan pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya ekonomi digital dalam meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Papua. Bank Indonesia juga memberikan dukungan dalam penyediaan infrastruktur dan layanan perbankan yang mendukung ekosistem ekonomi digital di wilayah tersebut.

Diharapkan, melalui kompetisi ini, akan lahir generasi baru kasir retail yang handal dalam menggunakan teknologi pembayaran digital. Hal ini akan membantu mempercepat transisi menuju masyarakat yang lebih inklusif secara finansial dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Papua.

Selain itu, Bank Indonesia juga terus melakukan upaya-upaya lainnya dalam mendukung perkembangan ekonomi digital, seperti penyelenggaraan berbagai pelatihan dan seminar tentang literasi keuangan, kerja sama dengan lembaga-lembaga lain dalam pengembangan infrastruktur teknologi informasi, serta memberikan insentif bagi pelaku usaha yang menerapkan teknologi pembayaran digital.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Papua akan semakin maju dalam memanfaatkan potensi ekonomi digitalnya dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.(*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun