Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Polemik Seragam Sekolah: Antara Identitas dan Beban Finansial

25 April 2024   10:58 Diperbarui: 25 April 2024   11:01 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Polemik Seragam Sekolah Antara Identitas dan Beban Finansial | issuu.com

Namun, di tengah pro dan kontra yang mengitari penggunaan seragam sekolah, penting untuk mengingat manfaat yang dimilikinya. Selain membangun identitas sekolah, seragam sekolah juga dapat mempromosikan kesetaraan di antara siswa. Dengan semua siswa memakai pakaian yang sama, perbedaan sosial dan ekonomi dapat diatasi, menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif.

Dengan demikian, seragam sekolah dapat menjadi alat untuk mengurangi disparitas sosial di antara siswa. Hal ini dapat menciptakan suasana kelas yang lebih harmonis, di mana setiap siswa merasa diterima dan dihargai tanpa memandang status ekonomi atau sosial mereka. Ini penting dalam membentuk sikap toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman di antara siswa.

Selain itu, penggunaan seragam sekolah juga dapat membantu memperkuat identitas sekolah secara keseluruhan. Ketika siswa mengenakan seragam yang sama, mereka menjadi bagian dari satu kesatuan yang lebih besar, yaitu sekolah mereka. Ini dapat meningkatkan rasa kebanggaan terhadap sekolah dan memperkuat ikatan sosial di antara siswa, guru, dan staf sekolah.

Tidak hanya itu, seragam sekolah juga membantu meningkatkan fokus pada pendidikan. Dengan seragam, siswa dan guru dapat lebih fokus pada proses pembelajaran daripada pada pakaian. Ini tentu menjadi hal yang penting, terutama dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

Dengan semua siswa mengenakan seragam yang sama, perhatian mereka dapat sepenuhnya terarah pada materi pelajaran dan interaksi di dalam kelas. Hal ini mengurangi gangguan yang mungkin timbul akibat perbedaan pakaian atau mode di antara siswa, sehingga menciptakan atmosfer belajar yang lebih fokus dan efektif.

Selain itu, penggunaan seragam sekolah juga membantu menciptakan rasa kesetaraan di antara siswa. Dengan semua siswa tampil dengan seragam yang sama, tidak ada yang merasa lebih baik atau lebih rendah dari yang lain berdasarkan pakaian yang mereka kenakan. Hal ini bisa membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih harmonis dan mendukung pertumbuhan akademik dan sosial siswa.

Dengan Dialog dan Kerjasama, Solusi yang Lebih Baik

Dalam melihat keseluruhan gambaran, permendikbudristek 10/2022 memiliki manfaat yang lebih banyak daripada mudaratnya bagi semua yang berkepentingan di dalam lingkaran sekolah. Dengan seragam, ada kebanggaan yang tumbuh dalam diri siswa, ada kesatuan dengan para alumni, dan juga ada rasa aman dari orang tua karena anaknya bisa tampil beda dengan temannya yang di sekolah lain.

Hal ini menunjukkan bahwa seragam sekolah bukan hanya sekadar pakaian, melainkan juga simbol dari nilai-nilai dan identitas sekolah. Ketika siswa mengenakan seragam, mereka merasakan sense of belonging yang kuat terhadap sekolah mereka, yang dapat memperkuat keterikatan emosional terhadap lingkungan belajar mereka.

Sebagai hasilnya, implementasi permendikbudristek 10/2022 membawa manfaat yang signifikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung pertumbuhan siswa secara holistik. Dengan memperkuat ikatan antara siswa, guru, dan sekolah, seragam sekolah bukan hanya menjadi pakaian, melainkan juga alat untuk membangun komunitas pendidikan yang kuat dan solid.

Polemik seputar seragam sekolah mungkin tidak akan pernah berakhir, namun dengan dialog dan kerjasama yang baik antara semua pihak terkait, solusi yang lebih baik dapat ditemukan. Semoga, di masa yang akan datang, seragam sekolah bisa menjadi alat yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan merata bagi semua siswa.

Dalam upaya mencari solusi yang adil dan berkelanjutan, partisipasi aktif dari semua pihak sangatlah penting. Orang tua, sekolah, pemerintah, dan komunitas pendidikan harus bekerja sama untuk menciptakan kebijakan dan praktik yang mendukung tujuan bersama: memberikan pendidikan yang berkualitas bagi semua anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun